Liputan6.com, New York - Bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs, pada awal pekan ini memperingatkan 20 perusahaan yang bakal terkena dampak kebijakan pemerintah Cina yang menurunkan nilai mata uangnya Yuan. Perusahaan tersebut antara lain Nvidia, Broadcom, Micron Technology, Skyworks, Qualcomm, dan Intel.
Pasca devaluasi mata uang Yuan Cina pada Selasa (11/8/2015), daftar itu pun bertambah, termasuk Apple, Yahoo!, Caterpillar, General Motors, dan masih banyak lagi.
Advertisement
Bank sentral Cina telah melakukan langkah darurat dengan menurunkan nilai Yuan. Banyak pelaku pasar di Wall Street khawatir dengan hal ini.
Penyebabnya, dengan membuat mata uangnya bergerak sesuai nilai pasar berarti suatu pertanda Cina sedang mengalami krisis utang.
Suku bunga antar bank di negara itu sudah tinggi. Pelaku pasar Wall Street menyamakan kondisi tersebut dengan krisis keuangan AS 2008.
Moody's memperingatkan, dengan jatuhnya Yuan maka penjualan iphone Apple akan turun. Melanjutkan penjualannya yang sudah turun sepanjang tahun ini.
"Apple juga menghadapi kompetisi yang besar melawan Huawei, Xiaomi, dan Samsung," kata Sundeep Bajikar, analis dari Jefferies & Co, seperti ditulis Fox Business.(Nrm)
Reporter: Elsa Analet