5 Kendaraan yang Pernah Jadi Calon Mobil Nasional

Berikut adalah lima mobil yang pernah jadi calon kuat mobil nasional. Karena krisis, semuanya berhenti berproduksi.

oleh Rio Apinino diperbarui 16 Agu 2015, 18:23 WIB
Mobil Maleo (Foto: GoodnewsfromIndonesia).

Liputan6.com, Jakarta - Wacana mobil nasional selalu menjadi bahasan yang menarik. Walaupun telah diinisiasi sejak era Orde Baru dan bergulir hingga pemerintahan saat ini, wacana tersebut belum pernah benar-benar terealisasikan.

Meskipun begitu, usaha untuk mengembangkan mobil yang benar-benar berasal dari Tanah Air ini bukannya tidak ada. Tercatat, terdapat beberapa mobil yang pernah jadi calon kuat mobil nasional sejak era Soeharto, tetapi berhenti karena satu dan lain hal.

Apa saja kendaraan roda empat yang pernah jadi calon kuat mobil nasional? Diolah dari berbagai sumber, berikut ulasannnya:

Maleo

Ide tentang mobil nasional telah muncul sejak Toyota Kijang pertama kali diluncurkan pada gelaran Pekan Raya Jakarta 1975. Meskipun begitu, dapat dikatakan batu pondasi proyek ini adalah Maleo, mobil yang dibidani BJ Habibie pada 1996.

Maleo menggendong mesin 1.200 cc tiga silinder yang merupakan mesin baru hasil kerja sama dengan Orbital, perusahaan otomotif asal Australia. Saat itu, komponen lokal Maleo direncanakan di atas 80 persen.

Sayang, dana proyek ini kemudian tersedot untuk proyek mobil nasional lainnya yang dilakukan oleh Tommy Soeharto. Proyek Maleo pun gagal sebelum diproduksi massal.

>> Klik laman selanjutnya


Next

Timor

Soeharto melalui Inpres Nomor 2 Tahun 1996 menginstruksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk secepatnya membuat proyek industri mobil nasional. Saat itu, PT Timor Putra Nasional (PT TPN) yang dimiliki Tommy Suharto ditunjuk sebagai pionirnya.

Beberapa keuntungan diberikan untuk perusahaan tersebut. Salah satunya adalah dibebaskan dari pajak, tetapi dengan syarat mobil harus menggunakan komponen lokal seluruhnya. Model pertama yang dihasilkan proyek ini adalah Timor S515.

Kemudian, Timor juga sempat menyiapkan rancangan Mobnas generasi kedua yang dibantu oleh rumah desain Zagato asal Italia. Sayang, proyek ini terhenti karena krisis moneter 1998.

Bimantara

Sama seperti Timor, Bimantara adalah proyek mobil nasional yang digawangi oleh salah satu keluarga cendana, yaitu Bambang Trihatmojo. Dalam menggalang proyeknya, Bambang menjalin kerja sama dengan Hyundai.

Di bawah bendera PT Citramobil Nasional, Bimantara berhasil meluncurkan beberapa mobil sedan dan truk. Salah satu mobil sedan tersebut dinamakan Bimantara Cakra yang mengambil basis Hyundai Accent generasi pertama.

Nasib proyek ini juga kandas pasca Asia terkena krisis ekonomi pada 1997/1998.

Beta 97 MPV

Inisiasi produksi mobil nasional bukan hanya dari oleh keluarga cendana. Grup Bakrie melalui Bakrie Brother juga pernah menginisiasi proyek serupa melalui mobil Beta 97 MPV. Bahkan, proyek mereka lebih dulu dibanding proyek Maleo dan Timor.

Pada tahap awal, mereka bekerja sama dengan Shado, rumah desain asal Inggris. Desain mobil tersebut selesai pada April 1995. Desain tersebut kemudian terus dikembangkan sampai prototipe mobil ini selesai pada 1997.

Sama seperti proyek-proyek lainnya, Beta 97 MPV juga gagal terealisasikan karena hantaman krisis ekonomi.

Gang Car

Calon mobil nasional lainnya adalah Gang Car yang diproduksi oleh perusahaan pembuat pesawat terbang, PT Dirgantara Indonesia (DI). Mobil bermesin 125-200 cc ini berdesain lucu dengan kapasitas hanya dua orang.

Agak sedikit berbeda dengan mobil-mobil sebelumnya, Gang Car baru berhenti berproduksi sejak 2003 karena adanya krisis di tubuh perusahaan. PT DI bahkan mem-PHK lebih dari 9.000 pekerjanya.

(rio/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya