Liputan6.com, Jakarta Sejarawan dan budayawan muda JJ Rizal mengatakan beragam permainan yang kerap diperlombakan pada perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia mengandung filosofi yang cukup dalam. Di mana perlombaan semacam tarik tambang, makan kerupuk, panjat pinang tercipta atas inisiatif masyarakat sendiri yang pada 1950 ingin memeriahkan kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan.
Baca juga : Tanpa Persiapan Matang, Kegembiraan Lomba 17-an Bisa Jadi Petaka
Advertisement
Berikut jenis-jenis perlombaan khas 17 Agustus dan filosofi yang terkandung di dalamnya menurut JJ Rizal ditulis Health Liputan6.com pada Senin (17/8/2015)
1. Balap karung
JJ Rizal mengatakan, permainan bermodalkan karung goni mengingatkan betapa susah bangsa Indonesia waktu Indonesia dijajah Jepang. Dulu mereka mengenakan pakaian yang terbuat dari karung goni, dan sekarang karung goni diinjak-injak dijadikan alat permainan sebagai simbol pengingat masyarakat Indonesia tidak mau mengalami hal serupa.
"Makna dari jatuh saat berlari dan bangkit lagi merupakan sebuah gambaran semangat pantang menyerah masyarakat Indonesia sehingga berhasil memerdekakan Indonesia," kata JJ Rizal.
Baca juga : Ingin Ikut Lomba 17-an? Cek Dulu Kesehatan Anda Ya
2. Lomba makan kerupuk
Siapa yang tak senang dengan lomba satu ini? Semua kalangan bahkan orang dengan penyakit tertentu saja masih bisa mengikuti lomba makan kerupuk.
Lomba makan kerupuk digunakan sebagai simbol pangan. Sedangkan kedua tangan di belakang menggambarkan kalau saat zaman penjajahan dulu masyarakat kita sulit mendapatkan pangan yang layak.
Baca juga : Cek Kesehatan Anda Sebelum Ikut 4 Jenis Lomba 17-an Ini
3. Permainan enggrang
Menurut dia, permainan ini terinspirasi dari kemenangan Jepang atas Rusia waktu perang. Orang Jepang yang memiliki postur tubuh pendek seperti orang Indonesia, namun mereka bisa melawan Rusia. Ini memberi semangat masyarakat Indonesia untuk bisa mengalahkan Belanda saat penjajahan.