4 Pegawai PT Pos Jatuh Bersama Trigana Air, Ini Kata Menteri Rini

Menteri BUMN, Rini Soemarno menyatakan prihatin atas jatuhnya pesawat Trigana jurusan Jayapura-Oksibil, Papua.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Agu 2015, 12:01 WIB
Ilustrasi Pesawat Trigana Air

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan prihatin atas jatuhnya pesawat Trigana Air berjenis ATR42 dengan nomor penerbangan IL267 jurusan Jayapura-Oksibil, Papua.

Rini mengatakan, dalam pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan tersebut ada empat orang pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang sedang menjalankan tugasnya. "Ya sangat prihatin ada empat karyawan Pos," kata Rini Soemarno, di halaman Monas, Jakarta, Senin (17/8/2015).

Rini pun mengajak seluruh pihak berdoa, agar Tuhan segera memberi petunjuk kepada tim pencari (Search And Rescue/SAR) dan menemukan pesawat tersebut. Diharapkan seluruh penumpang juga selamat.

"Kami mohon untuk semua berdoa. Agar penumpang dapat ditemukan selamat. Kami memberikan dukungan moral," ujar Rini.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang mengklaim lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air di Kampung Tiga, Distrik Okbape mudah dilalui jalan darat. Pesawat nahas tersebut diduga jatuh bukan di gunung yang tinggi.

"Distrik itu sudah tembus jalan darat. Gunung Tangok tempat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat juga bukan gunung yang tinggi," ujar Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang, Mardin Manurung di Jayapura, Minggu 16 Agustus 2015 malam.

Dia menambahkan, biasanya jika sudah berada di atas Distrik Okbape, pesawat tersebut dalam hitungan menit sudah siap mendarat. Petugas bandara pun langsung membunyikan sirene bandara.

"Biasanya kalau sudah di atas Okbape, sekitar 3 sampai 5 menit pesawat langsung landing. Ada dugaan pilot Trigana Air sangat percaya diri dan keluar dari jalur yang sebenarnya, sebab Gunung Tangok tidak tinggi," ucap Manurung.

Pesawat jenis ATR 42 nomor Register PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak dalam penerbangan Jayapura-Oksibil pada Minggu 16 Agustus 2015 pukul 14.55 WIT.

Burung besi yang dipiloti Hasanuddin ini terbang dari Bandara Sentani di Jayapura dengan tujuan Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam penerbangan itu, pesawat membawa 54 penumpang. Lima di antaranya kru, 44 orang dewasa, 2 orang anak-anak dan 3 bayi.(Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya