Liputan6.com, Jakarta: Pegokart tim KratingDaeng Riser Shadaff, Senna Noor akhirnya berhasil sabet podium dua di kelas DD2 saat mengikuti seri kelima Asia Max challenge (AMC) pada Sabtu dan Minggu (16/8/2015) di Sirkuit International Sepang. Sedangkan dua pegokar Riser Shadaff lainnya,Sergio Noor (Micro) dan Barrichello Noor (junior) belum beruntung di seri kali ini.
Sergio dan Barri sama-sama mengalami kendala pada mesin sehingga sejak heat pertama dan kedua Sabtu hingga balapan pre final dan final tak mampu meraih tempat terbaik dan hanya bisa finis di luar 10 besar. Hal ini membuat kedua pembalap belia ini tetap harus berjuang keras di seri pamungkas pada September mendatang.
Senna lebih beruntung. Meski sempat bermasalah dengan mesin di heat pertama dan kedua pada Sabtu, tapi Senna berhasil memaksimalkannya di pre final dan final.
Di pre final, Senna berjuang keras sehingga ia bisa finis keempat dan di final ia mampu memperbaiki posisi dengan finis runner up. Dengan hasil ini, Senna pun mengamankan satu tiket kejuaraan dunia Rotax Max di Portugal pada November mendatang.
Senna mengakui jika balapan akhir pekan ini sangat sulit. Masalahnya sempat bertambah karena tidak fit gara-gara flu ringan.
Tapi, lantaran ingin tetap mempersembahkan hasil terbaik bagi tim Kratingdaeng Riser ShaDaff, Senna pun berjuang mati-matian sehingga bisa finis di posisi kedua setelah Lee Wai Chong dan Melvin Wong menyusul di tempat ketiga.
"Tanggung jawab terhadap sponsor seperti KratingDaeng, Garuda Indonesia dan Telkomsel membuat saya berjuang keras rebut podium," bebernya seperti rilis yang diterima media.
Instruktur tim, Didi Soekardja pun memaklumi hasil yang dituai pada AMC seri ke-5 kali ini. “Semua usaha sudah kami kerahkan dan memang anak-anak pun berjuang habis-habisan untuk meraih yang terbaik. Podium yang didapatkan Senna merupakan hasil terbaik yang bisa kami berikan," ujarnya.
Didi meyakini para pegokar di bawah naungan Riser Shadaff bakal berjuang maksimal di seri terakhir.AMC seri ke-5 berlangsung seru.Total 19 pembalap Indonesia yang meramaikan ajang ini pun bersaing sangat kompetitif di setiap kelasnya mulai dari kelas Micro sampai kelas tertinggi DD2 yang juga dikuasai pembalap Indonesia. (Def/Rjp)
Advertisement
