Restoran Siap Saji Buka Cabang Di Padang Gurun?

Seorang pria memasang tanda restoran siap saji di tengah-tengah padang gurun Australia sebagai lelucon.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 23 Agu 2015, 09:00 WIB
Sebuah restoran cepat saji memasang tanda akan membuka cabang di tengah padang gurun. Siapa yang akan makan di sana?

Liputan6.com, Port Augusta, Australia Polisi di Australia Selatan mengatakan telah mencabut papan pengumuman pembukaan salah satu restoran siap saji di tengah gurun. Menurut pihak yang berwenang, papan bertuliskan “McDonald’s Segera Dibuka” merupakan lelucon (prank).

Tiang setinggi 15 meter itu pertama kali diketahui pada pertengahan musim panas lalu di Taman Pelestarian Gurun Simpson. Tanda tersebut ditancapkan sekitar 200 kilometer dari tepi gurun dan 600 kilometer dari cabang McDonald’s terdekat!

Namun tak hanya itu, pada tiang tanda tersebut ada sebuah kotak kaca berisikan bungkusan siap saji McDonald’s dengan tulisan, “Pecahkan kaca dalam keadaan darurat.”

Ian Hunter, Menteri Lingkungan Australia Selatan, telah mengirim petugas untuk melakukan perjalanan 12 jam dari Port Augusta untuk mencabut tanda tersebut, hal ini dilakukannya karena mendirikan struktural di dalam kawasan pelestarian tanpa izin.

Kepada Australian Broadcasting Corp. pada hari Minggu (17/08/2015) Hunter mengatakan, "Kami melihat sisi kelucuan lelucon ini. Ini sangat lucu, tapi kami tidak ingin orang keluar dari jalur hanya untuk mencari sebuah tanda di tengah gurun, hal ini dapat mengakibatkan perusakan terhadap lanskap yang rentan dan membahayakan diri mereka di lokasi yang terpencil."

Foto dari Australia Broadcasting Corporation (ABC).

Tanda tersebut kini telah mendapat lokasi baru yang dijadikan sebagai daya tarik turis, tanda tersebut kini dipasang di depan Hotel Mungerrannie.

Menurut pemilik Mungerrannie Hotel, Phil Gregurke  mengatakan, “pada satu masa, bar di sini merupakan tempat untuk berfoto. Sekarang, tanda Maccas itu telah menjadi pilihan banyak orang." Maccas adalah istilah yang cukup lazim di kawasan itu untuk menyebut nama McDonald’s, sementara di Jepang, nama restoran ini disebut dengan ‘Makidonarido’.

Pria yang memasang tanda ini sudah membenarkan bahwa hal yang dilakukannya pada bulan lalu hanya lelucon, namun ia tak ingin dikenal. Ia mengatakan, rencananya dilakukan selama 12 bulan dengan bantuan dari “angkatan bersenjata."

Ia mengungkapkan bahwa bungkusan yang terlihat seperti makanan di dalam kotak kaca itu sebenarnya berisikan gulungan kertas toilet. Ia mengungkapkan, "Tentunya itu digunakan dalam keadaan `darurat`, bukan?"

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya