Liputan6.com, Jakarta Don Jaquish pilih dirikan kebun bunga matahari untuk mengenang masa-masa indah bersama mendiang istri tercinta, Babbete. Rencana ini telah dirancang sebelum Babbete meninggal dunia pada 17 November 2014 akibat multiple myeloma yang diidap sejak 2006.
Don berupaya memenuhi impian mendiang sang istri. Beberapa hari setelah Babbete dikebumikan, Don mulai menanam benih di ladang yang cukup sempit. Para tetangga yang mengetahui tujuan membuat kebun bunga matahari itu, membiarkan ladang milik mereka digunakan Don. Kini, ladang berukuran empat mil itu ditumbuhi bunga matahari yang sangat indah.
Advertisement
Don akan menjual bunga-bunga cantik itu tiap musim panas tiba. Hasil penjualan akan disumbangkan ke rumah sakit, penelitian, dan pasien-pasien kanker yang membutuhkan. Dengan begitu semoga saja impian Babbete untuk menciptakan dunia ini tanpa kanker bisa terwujud.
"Dia sangat menderita. Dan dia tahu berapa banyak keluarga yang menderita karena dia dan penyakit kanker itu. Jadi, kami berharap uang yang dihasilkan dari penjualan bunga matahari ini dapat membantu meringankan beban orang-orang dengan kanker," kata Don dikutip dari TODAY.com pada Selasa (18/8/2015).
Semangat Don Jaquish kian bertambah kala dia menemukan surat yang ditulis oleh Babbete. "Kau tetap di hatiku setiap hari. Aku senang dapat merasakan udara di pagi hari dan membuatkan kopi untukmu. Aku akan selalu ada (untukmu)," kata Babbete dalam surat itu.