Profil Lazio: Menanti Kepakan Sayap Elang Ibukota

Liputan6.com, Roma - Società Sportiva Lazio, yang umumnya dipanggil Lazio adalah klub olahraga profesional yang berbasis di Roma. Didirikan pada 1900, tim yang paling terkenal adalah sepakbolanya.

Lazio telah mencicipi gelar Scudetto sebanyak dua kali, Coppa Italia enam kali, tiga trofi Supercoppa Italia serta titel di level Eropa seperti Piala Winners dan Piala Super Eropa masing-masing sekali.

Scudetto I Biancocelesti pertama kali diraih pada 1974. Selang 15 tahun berlalu, era kejayaan Lazio dimulai dengan menjuarai Piala Winners dan Piala Super Eropa pada 1999, Scudetto musim 1999/2000 hingga final pertama mereka di Piala UEFA tahun 1998, yang kini berubah nama menjadi Liga Europa.

Warna kostum Si Elang adalah biru langit dengan celana pendek putih serta kaus kaki putih. Warna-warna itu mengingatkan kita pada warisan Hellenik (Kerajaan Yunani) di Roma kuno.

Kandang Lazio adalah Stadion Olimpico dengan kapasitas 72.689 tempat duduk, yang mereka tempati bersama-sama dengan klub ibukota Italia lainnya, AS Roma hingga 2016. Roma juga merupakan rival utama klub yang kini dimiliki Claudio Lolito itu.

Derby ibukota, yang terkenal dengan nama Derbu della Capitale, sudah ada sejak 1929. Lazio juga merupakan klub yang berpartisipasi pada total 40 disiplin olahraga, lebih banyak dari asosiasi olahraga lain yang ada di dunia.

Stadion Olimpico pernah menjadi saksi kehadiran bintang-bintang Liga Italia seperti Siniša Mihajlović, Alessandro Nesta, Marcelo Salas, Pavel Nedvěd, Juan Sebastian Veron, Christian Vieri, hingga Hernan Crespo.

Manajer Lazio paling sukses tentu Sven-Göran Eriksson asal Swedia yang melatih pada 1997 hingga 2001. Gelar ganda yang jarang terjadi di Italia diraih oleh Lazio yakni Piala Winners dan Piala Super Eropa pada 1999.

Musim lalu Lazio finis di peringkat tiga, membuntuti Roma yang jadi runner-up. Di musim depan pun mereka siap membuat kejutan dalam perebutan Scudetto.

Lanjut ke halaman berikut --->