KBRI Telusuri WNI Korban Ledakan Bom ke Rumah Sakit di Thailand

Lutfi menjelaskan, secara umum situasi kota Bangkok pascaledakan sudah berangsur normal, kecuali Kuil Erawan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Agu 2015, 13:32 WIB
Petugas membawa tubuh korban ledakan bom motor di luar Kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Thailand, Senin (17/8/2015). Bom motor tersebut diketahui telah menewaskan sekitar 27 warga. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan bom yang terjadi di Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Senin kemarin memakan korban jiwa puluhan orang. Kendati belum ada angka pasti, namun disebutkan ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa.

Pemerintah Thailand hingga hari ini belum mengumumkan secara resmi nama-nama korban. Karena itu, Duta Besar Indonesia untuk Thailand Lutfi Rauf menyatakan, pihaknya masih terus menyelidiki kemungkinan keberadaan WNI yang menjadi korban.

Untuk menelusuri keberadaan WNI, staf konsuler KBRI Thailand melakukan verifikasi di sejumlah rumah sakit di Thailand yang menampung korban ledakan bom.

"Staf konsuler terus memverifikasi informasi adanya korban WNI di berbagai rumah sakit, mengingat dalam pernyataan resmi Pemerintah Thailand semalam belum merilis nama-nama korban," kata Lutfi dalam keterangannya, Selasa (18/8/2015).

Dia mengakui, saat ini beredar nama-nama korban dari warga negara asing. Termasuk nama-nama WNI. Namun, semua nama korban itu masih diverifikasi lebih dulu.

Lutfi menjelaskan, secara umum situasi kota Bangkok pascaledakan sudah berangsur normal. Kecuali Kuil Erawan yang masih ditutup untuk kepentingan penyelidikan intensif oleh kepolisian setempat.

Sebuah bom meledak di keramaian depan Kuil Erawan, Senin 17 Agustus 2015. Hingga saat ini, 22 orang yang dinyatakan tewas, termasuk 8 warga negara asing.

Belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu. Begitu juga motif di balik peristiwa yang sangat jarang terjadi di Thailand itu belum berhasil diungkap.

Thailand sendiri sering mengalami ketegangan politik. Terutama dalam hal pergantian perdana menteri. Beberapa kali negara itu mengalami pergantian perdana menteri yang selalu diwarnai aksi demonstrasi.

Saat ini pemerintah di bawah kepemimpinan Prayuth, kerap mendapat protes keras dari warganya. Terutama terkait kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik dalam satu tahun terakhir. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya