Ahok: Otak Saya Memang Setengah, tapi Punya Nyali

Ahok meminta agar seluruh pengelola TMR bersikap transparan, jujur, dan tidak korupsi dalam mengemban tugas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 18 Agu 2015, 16:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama memberikan sambutan di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Ragunan kini memiliki sepasang Jerapah hasil hibah dari Kebun Binatang Taronga Zoo, Sidney, Australia. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikenal tegas dan berani mengambil setiap kebijakan. ‎Tak sedikit pejabat di Pemprov DKI ia pecat, lantaran memiliki kinerja yang dinilai tidak baik atau tersandung kasus korupsi.

‎"Otak saya memang setengah-setengah. Tapi saya punya nyali (pecat pejabat tidak benar). Saya juga bersyukur setiap hari bisa sarapan minum obat PPG alias pura-pura goblok 1 tablet, biar bisa perbaiki Jakarta lebih baik," ucap Ahok saat serah terima sepasang jerapah Australia di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/8/2015).

Ahok berpesan kepada Kepala ‎‎Kantor Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Bambang Triana, agar mengikuti gaya kepemimpinannya. Ia meminta agar tak segan-segan mencopot pegawainya yang memiliki mental buruk dalam bekerja.

"PNS siapa pun yang mentalnya enggak berubah, pecat saja. Kita sudah tidak ada waktu lagi untuk main-main di Jakarta. Ini udah HUT ke-70 RI, kalau masih korupsi, masih manfaatin lapak PKL itu, kita belum merdeka," kata mantan Bupati Belitung Timur itu, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

"Lawan itu. Jadi tidak ada sejengkal tanah pun di DKI boleh dikuasai preman atas nama apapun," tegas dia.

Ahok juga membeberkan alasan menunjuk Bambang sebagai penanggungjawab TMR. Menurut dia, ‎Bambang dikenal sebagai pribadi yang religius, sehingga tidak mungkin melakukan korupsi.

"Karena orang ini (Bambang) urusannya cuma dunia akhirat. Jadi tidak mungkin ada mencuri-mencuri. Tapi akhirat juga ada kelemahannya juga. Dikasih pengampunan mulu, dimaafin mulu," kelakar Ahok.

"Sehingga Pak Bambang perlu diingatkan, kenapa di akhirat ada surga dan neraka. ‎Jadi, yang korupsi-korupsi di sini dipercepat aja pak nerakanya, dibuang-buangin (pecat) saja‎," sambung dia.

Transparansi Pengelolaan Ragunan

Ahok meminta agar seluruh pengelola TMR bersikap transparan, jujur, dan tidak korupsi dalam mengemban tugas. Dengan kinerja yang baik akan meningkatkan kepercayaan berbagai pihak kepada manajemen TMR. Sehingga cita-cita menjadikan Ragunan sekelas dunia mudah terwujud.

"Nah, kalau kita bisa transparan, jujur, tidak korupsi, saya ‎yakin seluruh kebun binatang di dunia mau kerja sama menitipkan (satwa) di sini," ucap Ahok.

Suami Veronica Tan ‎ini juga mengaku pernah memarahi petugas TMR, lantaran pengelolaannya dinilai buruk. Dia ingin semua terkait pengelolaan kebun binatang ini dari hal kecil sekalipun dilakukan dengan transparan.

‎"Saya pernah marahin pengurus Ragunan, agar di kandang gajah dipasangin menu makanan. Supaya pengunjung tahu makannya gajah berapa kilo sehari. Jadi semua dibikin transparan," kata dia.

"Jadi nanti saya minta aplikasinya untuk pengunjung juga jelas. Gajah ini makannya per hari berapa kilo? Supaya pengawasan jadi lebih baik," lanjut Ahok.

Transparansi, kata Ahok, juga harus dilakukan terkait tiket pengunjung. Dia meminta agar sistem electronic ticket (e-ticket) benar-benar diterapkan secara maksimal. Sehingga jumlah pengunjung bisa diketahui dengan jelas.

‎"E-ticket kita pengen orang betul-betul bisa pesen tiket secara online dan namanya jelas. Sehingga tidak ada tilap-menilap," tandas dia.

Orang nomor 1 di DKI Jakarta ini juga meminta agar para pejabat di Pemprov DKI berubah, demi membangun Jakarta lebih baik. Ia mengajak bawahannya belajar dari kesalahan dan melakukan perbaikan.

"‎Ini titik kita tidak mau lagi melakukan kesalahan yang sama. Kalau masih lakukan, saya akan 'hajar' habis. Kesalahan lama mari kita lupakan, kita duduk baik-baik sekarang. Saya kira semua tahu sifat saya," pungkas Ahok. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya