Liputan6.com, London - Calon kandidat presiden dari partai Republik, Donald Trump pernah mengejar-ngejar Putri Diana tak lama ia bercerai dengan Pangeran Charles. Cerita ini diklaim oleh seorang penyiar Inggris, Selina Scott yang ia tulis di Sunday Times.
Menurut Scott, Donald Trump membanjiri Diana dengan buket bunga berharga ratusan poundsterling. Ratu penyiar TV ini bahkan menuliskan bahwa Trup mengganggap Diana adalah 'istri yang layak diperebutkan'.
Advertisement
Dalam laporan Scott, Diana bukannya tersanjung melainkan merasa terganggu atas 'ulah' Trump ini.
"Apa yang harus aku lakukan? tanya Diana kepada Selina Scott yang memang teman baiknya, seperti dikutip dari NYDaily News. "Ia membuat aku takut," tambah Diana.
"Donald Trump membanjiri Diana dengan ratusan bunga mawar dan anggrek. Diana pun mulai merasa Trump membuntutinya," tulis Selina Scott.
Masalahnya, antara Selina Scott dan Donald Trump adalah musuh bebuyutan. Permusuhan keduanya diawali pada tahun 1995, saat Scott mewawancarai bisnis Trump untuk sebuah TV dokumenter. Wawancara ini membuat Trump mengecap Scott sebagai perempuan yang selalu merasa tidak aman, menjengkelkan, dan pembohong.
Permusuhan mereka berlanjut pada tahun 2009, saat perwakilan daerah Aberdeenshiree, Scotland menerima sebuah DVD berisi rekaman dokumenter tersebut. Di lokasi itu, Trump ingin membangun sebuah penginapan dan lapangan golf. Dalam paket DVD itu tertulis, "Kalian tahu, kalian akan berurusan dengan siapa," seperti dikutip dari USAToday. Meski tak ada seorangpun yang mengklaim rekaman ini, Trump menuduh Scott berada di balik semua itu. Ia pun kembali menjuluki wartawan ini sebagai 'jurnalis kelas tiga'.
Dalam artikel di Sunday Times yang diterbitkan Minggu 16 Agustus 2015, dituliskan bahwa saat Diana tewas celaka dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997,Trump mengatakan kepada temannya bahwa ia menyesal tidak pernah mengencani Diana.
Juru bicara Trump menanggapi artikel ini bahwa Donald Trump dan Lady Di memang mempunyai hubungan baik.
"Mereka mempunyai hubungan yang sangat baik, menyukai satu sama lain, tapi tidak lebih dari itu,"kata jubir Donald Trump seperti dilansir dari USA Today.
Namun, dalam bukunya yang berjudul 'Trump: The Art of the Comeback' yang diterbitkan tahun 1997, Donald Trump menuliskan rasa sayang sekaligus kehilangannya kepada Diana.
"Saya hanya punya satu penyesalan atas wanita-- aku tidak punya kesempatan untuk mengajak Lady Diana Spencer kencan," tulis Trump seperti dikutip dari NY Daily News.
"Aku bertemu dengannya di beberapa kali kesempatan, dia begitu menggugah sekelilingnya. Kehadirannya begitu memukau. Dia adalah Putri Sejati, impian tiap orang," pengakuan Trump dalam bukunya. (Rie/Ein)