Liputan6.com, Jakarta Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok Xu Shaoshi dilaporkan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tujuan Xu ke Indonesia adalah untuk menyerahkan laporan studi kelayakan kereta cepat buatan Negeri Tirai Bambu.
Xu merupakan utusan khusus yang diberi mandat oleh Presiden China Xi Jinping untuk membawa laporan tersebut kepada Presiden Jokowi. Xu yakin kereta cepat buatan negaranya layak beroperasi di Tanah Air.
Advertisement
"Pihak Tiongkok sangat bersedia berbagi pengalaman pembangunan Kereta Cepat dengan pihak Indonesia untuk mendorong perkembangan kereta cepat Indonesia," ucap Xu lewat keterangan tertulis Kedutaan China kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Xu memaparkan teknologi kereta cepat Tiongkok sangat maju. Sampai saat ini, di China kereta cepat beroperasi sepanjang 17 ribu kilometer dan jumlah tersebut menduduki 55% dari seluruh jaringan kereta cepat di dunia.
Xu menambahkan, berdasarkan data yang ia terima, kereta cepat berkecepatan lebih dari 300 kilometer per jam sepanjang 9.600 km, dan menduduki 66% dari kereta cepat yang berkecepatan di atas 300 kilometer per jam di seluruh dunia.
Pada tahun lalu, kereta cepat di seluruh dunia sudah mengangkut hampir 1,7 miliar penumpang, di antaranya kereta cepat Tiongkok mampu mengangkut 0,915 miliar penumpang.
Karena hal tersebutlah, Xu mengatakan teknik kereta cepat Tiongkok sangat lengkap. Pihak China pun sudah berhasil membangun dan mengelola kereta cepat dalam berbagai macam syarat geologis, baik iklim tropis maupun iklim dingin.
"Misalnya di Provinsi Hainan sudah dibangun jalur kereta cepat sepanjang 308 km dengan kecepatan 350 kilometer per jam, dan sudah beroperasi secara aman selama 5 tahun. Sebenarnya iklim Provinsi Hainan yang termasuk tropis sangat mirip dengan iklim Indonesia," jelas dia.
Xu pun berpendapat perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pelengkapan kereta cepat Tiongkok sudah digabung menjadi sistem yang lengkap. Teknologi kereta cepat Tiongkok kompatibel dan sesuai dengan persyaratan ISO.
Tidak hanya itu, menurut Xu, kereta cepat China juga dipastikan sangat aman dan andal. Karena moda trasnportasi darat ini dilengkapi dengan sistem pengawasan dan pemeliharaan termasuk peramalan gempa bumi.
Data dari KBRI di China, setiap hari ada 7.000 pasang kereta api yang terdapat di dua jalur operasi. Termasuk 3.000 pasang kereta cepat.
Menurut statistik International Union of Railways (IUC), selama 10 tahun terakhir, operasi kereta api Tiongkok memelihara status aman dan stabil yang terbaik. (Ger/Sss)