Ayah Pramugari Trigana: Paginya Sempat Komunikasi Sama Ibu

Hingga siang tadi kerabat dan tetangga terus berdatangan ke rumah pramugari Trigana Air, Dita Amelia Kurniawan di Jalan Kramat Jaya, Koja.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2015, 20:22 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga siang tadi kerabat dan tetangga terus berdatangan ke rumah pramugari Trigana Air, Dita Amelia Kurniawan di Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (18/8/2015), Dita menjadi salah satu korban jatuhnya Pesawat Trigana Air yang jatuh di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.

Sulung dari 3 bersaudara ini sudah 3 tahun bekerja sebagai pramugari di Trigana Air. Saat kejadian gadis 21 tahun ini seharusnya bertugas dari Surabaya ke Ambon, Maluku. Namun takdir berkata lain.

"Pas sebelum kejadian, paginya sempat komunikasi sama ibu," kata Tedi Kurniawan, orangtua korban.

Saat ditanya lebih lanjut apakah ada keinginan tertentu dari korban atau firasat yang dirasakan oleh keluarga, sang ayah menyatakan semua itu tidak ada. "Tidak ada firasat apa pun," tambah Tedi.

Rencananya malam nanti 6 anggota keluarga Dita akan diterbangkan ke Papua untuk membantu proses identifikasi oleh Tim Indonesia Automatic Finger System (Inafis).

Duka juga melingkupi keluarga kopilot Ariadin Falani di Perumahan Kenari, Bogor, Jawa Barat. Istri korban masih terguncang dan belum bersedia menemui orang lain. Sementara itu, orangtua Ariadin sudah berangkat ke Jayapura untuk membantu identifikasi korban. Keluarga berharap korban bisa ditemukan dalam kondisi apa pun.

Sedangkan di kediaman pilot Hasanuddin di Kadujaya, Curug, Tangerang, Banten juga terus didatangi kerabat. Selain menyampaikan bela sungkawa mereka juga ingin mengetahui kepastian nasib sang pilot.

Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 dengan nomor registrasi PKY RN ditemukan jatuh di Distrik Okbape kemarin. Pesawat membawa 54 orang penumpang terdiri dari 5 awak pesawat dan 49 penumpang. 3 di antaranya anak-anak dan 2 bayi. Seluruh penumpang dipastikan tewas, namun proses evakuasi belum bisa dilakukan karena kendala cuaca. (Mar/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya