Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menyerahkan pengelolaan toilet ke pihak swasta. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke Indonesia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, sebuah lembaga dunia memberikan nilai buruk pada toilet di tempat pariwisata Indonesia.
Advertisement
"Toilet sangat buruk, nilai kalau sekolah 100 hanya 40. Kalau anak SD lulus C itu nilainya 60," kata Arief di Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Untuk itu, Arief berencana menjadikan toilet unit bisnis dan menyerahkan pengelolaan toilet ke pihak swasta. Dengan begitu. toilet di tempat umum khususnya kawasan wisata menjadi terawat.
"Jadi kita diskusi, toilet akan dilakukan sebagai unit bisnis, bukan unit sosial seperti sekarang," terangnya.
Menurut Arief, pemerintah bersedia memberikan kemudahan pendanaan bagi badan usaha atau Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berminat mengelola toilet.
"Itu akan kita bantu untuk perbankan dengan UKM, ketika itu dikerjakan oleh pebisnis tidak seperti sekarang," ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, untuk sebuah kemajuan membutuhkan terobosan.
"Kalau mau maju memang harus pakai terobosan kalau pakai cara biasa nggak akan maju kita, kita lakukan transformasi. Selain jumlah pekerja meningkat tapi culture-nya juga berubah," pungkasnya. (Pew/Ndw)