Liputan6.com, Texas - Hari ini, 120 tahun lalu, "pria haus darah" John Wesley Hardin tamat. Ia adalah pembunuh terkenal pada era Wild Wild West, kala para jawara koboi bertopi lebar memacu kudanya melintasi padang rumput.
Lahir di Texas pada 26 Mei 1853, Hardin melakukan pembunuhan pertamanya saat berusia 15 tahun, di tengah periode penuh kecamuk dan kekerasan pascaperang saudara. Setelahnya, Harding mengaku telah membunuh 42 orang, namun yang terbukti "hanya" 27 nyawa yang ia habisi.
Advertisement
Seperti dimuat History.com, pada 1878, Hardin dinyatakan bersalah membunuh seorang sheriff di Texas. Ia pun dijebloskan ke penjara di Huntsville. Hidup di balik jeruji besi terbukti efektif menenangkan Hardin selama 14 tahun. Ia bahkan sempat belajar ilmu hukum meski berstatus sebagai narapidana.
Pada 1892, Hardin dibebaskan dari penjara. Ia memutuskan tinggal di area Gonzales dan menjadi pengacara. Jago duel tembak itu pernah mencoba peruntungannya di bidang politik. Namun, gagal total.
Lalu, ia pindah ke Kota El Paso yang bergejolak. Di sana pekerjaannya sebagai penasihat hukum dibatasi. Harding lebih banyak menghabiskan waktu bikin onar di saloon -- sejenis bar, ketimbang bekerja di pengadilan. Ia kembali ke kebiasaan lamanya, menenggak minuman keras, berjudi, dan duel.
"Harding suka bertengkar dan mengancam," demikian menurut harian The El Paso Times. Koran itu juga menyebut, Harding tak pernah terima kehilangan uang dan pada suatu ketika menarik pistolnya, mengancam bandar judi untuk mengembalikan uangnya.
Tak Bisa Menahan Amarah
Pada 1895, sheriff El Paso mencoba mengurangi kekerasan dan kematian di kotanya dengan cara membatasi penggunaan senjata.
Agustus tahun itu, pacar Hardin ditangkap karena membawa senjata dan ditahan aparat hukum bernama John Selman. Hardin yang tak bisa menahan amarahnya, murka.
Para pendukungnya pun mengancam Selman. Tak lama kemudian, Selman mencari Harding dan menemukannya sedang melempar dadu di sebuah bar. Ada sejumlah versi soal kejadian setelahnya. Konon, keduanya duel yang berakhir dengan kekalahan Hardin.
Versi lain menyebut, tanpa mengucap sepatah kata pun, Selman menghampirinya, dan menembaknya tepat di kepala.
Dalam bukunya, 'Texans, Guns, & History', Col. Charles Askins menyebut, "John Selman masuk dan mendekat ke arah punggung Hardin...Saat jaraknya hanya 1 lengan, ia mencabut pistol dan menembak Hardin di belakang kepala."
Otopsi yang dilakukan saat itu juga menunjukkan, Hardin ditembak dari belakang. Apapun versinya, yang pasti John Wesley Hardin tewas secara brutal. Dan Selman dinyatakan tak bersalah oleh juri.
Hardin dimakamkan di Concordia Cemetery di El Paso, Texas. Ironisnya, pembunuhnya, John Selman dimakamkan tak jauh dari kuburnya.
Selain tewasnya pembunuh legendaris era koboi di AS, tanggal 19 Agustus juga menjadi momentum sejumlah peristiwa.
Pada 1612, 3 perempuan dari Desa Lancashire dari Samlesbury, Inggris dihadapkan ke pengadilan, atas tuduhan melakukan sihir.
Sementara pada 1960, dalam program Sputnik, Uni Soviet meluncurkan satelit yang membawa 2 anjing, Belka dan Strelka, 40 celurut, 2 tikus, dan sejumlah tanaman.Pada 19 Agustus 2003, serangan bom mobil dilakukan ke markas PBB di Irak. Membunuh utusan organisasi dunia itu, Sergio Vieira de Mello dan 21 petugas lainnya. (Ein/Ans)