Citizen6, Jakarta Yunani merupakan salah satu negara yang terkenal dengan peninggalan sejarah dan keindangan alamnya. Pengakuan akan keindahan alam Yunani datang daru UNESCO yang menetapkan satu gunung di Yunani, yakni Athos sebagai Situs Warisan Dunia. Selain terkenal dengan keindahannya, Gunung Athos yang terletak di semenanjung Makedonia, bagian utara Yunani, juga meninggalkan kisah unik. Gunung dengan luas 390 kilometer persegi ini merupakan rumah bagi sekitar 20 biara ortodoks timur dan ditinggali 2000 biarawan. Para biarawan ini menjalani kehidupan terisolasi dari kehidupan luar.
Advertisement
Dan yang paling unik ternyata Gunung Athos terlarang bagi perempuan. Tradisi kuno ini sudah berlangsung berabad-abad lamanya. Bahkan bukan hanya perempuan, seluruh hewan betina pun dilarang hidup di kawasan gunung ini. Terkecuali burung dan serangga yang terbebas dari aturan tersebut.
Larangan tersebut berkaitan dengan keyakinan bahwa kaum betina mejadi penghambat biarawan yang ingin mencari pencerahan di sana.
Gunung Athos merupakan sebuah negara otonom di bawah kedaulatan Yunani. Mereka memiliki aturan tersendiri, mengenai pelarangan pergerakan bebas dan barang di wilayahnya. Untuk masuk ke daerah itu tidak mudah. Hanya laki-laki yang bersikap tenang, yang bisa menginjakkan kaki di gunung tersebut. Tentu saja setelah mendapat izin, karena kunjungan diatur sangat ketat. Setiap harinya hanya 100 pengunjung beragaman ortodoks dan 10 non-ortodoks yang diperbolehkan masuk.
Para biarawan tinggal di tempat tersebut dengan tujuan mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa. Jubah hitam yang dipakai para biarawan menandakan kematian mereka dari dunia luar. Mereka menghabiskan hari dengan berdoa dan merenungkan diri dalam diam. Meski memiliki beberapa peraturan ketat, Gunung Athos menjadi buruan para wisatawan. Bukan hanya lantaran tempatnya yang indah, tapi para pengunjung bisa melihat secara langsung kehidupan biarawan yang serba sederhana.
Para perempuan hanya bisa melihat keindahan Gunung Athos dari kejauhan saja, Sementara sebagian besar orang yang datang ke gunung sakral ini untuk melakukan perjalanan religius atau melakukan studi keagamaan.
Penuis:
M Sufyan
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini.