Liputan6.com, Prancis Penemuan tidak terduga terjadi saat seorang pria usia 44 tahun asal Prancis pergi ke dokter, mengeluhkan rasa sakit di kakinya.
Dilansir dari Metro UK, setelah menjalani pemeriksaan, dokter terkejut bagaimana pria dua anak tersebut bisa bertahan hidup dengan otaknya yang hanya berukuran setengah dari otak manusia lainnya.
Advertisement
Penemuan ini mengantarkan pada kesimpulan bahwa ukuran otak dan kecerdasan tidaklah selalu berhubungan seperti yang selama ini diperkirakan.
Lionel Feuillet, yang mempelajari otak pria itu, menuturkan pada New Scientist: “seluruh otaknya berukuran lebih kecil –frontal, parietal, temporal, dan occipital lobes- di bagian kiri maupun kanannya.
Dokter mendiagnosis pria ini memiliki kondisi postnatal hydrocephalus atau adanya cairan di otak saat usianya enam bulan. Saat itu, dokter memasang alat di kepalanya, yang berfungsi untuk menghilangkan cairan dari otak si pria.
Alat itu dilepas saat usianya 14 tahun, dan selama 30 tahun berikutnya, komponen otaknya rusak hingga kini ia kehilangan sekitar 50 sampai 75 persen bagian otaknya.
Namun, ia tetap menjalani hidup normal, dengan keluarga, dua anak, dan memiliki pekerjaan mapan sebagai pegawai negeri. Satu-satu masalah yang dimilikinya adalah IQ-nya yang sedikit lebih rendah dari rata-rata.
Dipercaya, ia bertahan hidup karena otaknya terus beradaptasi dan melakukan reorganisasi selama bertahun-tahun. Luar biasa. (Ikr/hdy)