Tolak Ajakan Debat, JK Janji Tegur Menko Rizal Ramli

Ketua DPR Setya Novanto meminta agar Rizal tidak mengeluarkan lagi pernyataan yang membuat gaduh pemerintahan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 19 Agu 2015, 13:23 WIB
Menko Kemaritiman yang baru Rizal Ramli (kiri) memberikan sambutan saat sertijab menteri di gedung BPPT, Jakarta, Kamis (13/8/15). Rizal resmi menggantikan Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengajak Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK debat publik, terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Namun JK enggan menanggapi ajakan tersebut.

"Masa Wapres debat dengan menteri koordinatornya? Tinggal kita panggil saja Menko-nya, jelasin," kata JK, di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

JK menegaskan, perbuatan Rizal menyalahi etika. Ia pun enggan berdebat panjang terkait kritik yang disampaikan mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut.

"Itu kan enggak etis juga itu. Tak usah kita hiraukan yang gitu-gituanlah," tegas JK.

JK mengatakan, dirinya akan memanggil Rizal atas pernyataannya yang membuat gaduh pemerintahan. Namun terkait kapan pemanggilan dilakukan, JK tidak memberitahukan. Ia hanya memastikan akan memberikan teguran keras kepada ekonom itu.

"Iya, nanti kita panggil. Nantilah. Pasti ditegur dong. (Presiden dan Wapres), dua-duanya sudah ‎(tegur). Presiden sudah tegur dia," tandas JK.

Diminta Tak Bikin Gaduh

Ketua DPR Setya Novanto meminta agar Rizal tidak mengeluarkan lagi pernyataan yang membuat gaduh pemerintahan. Saat ini, pemerintahan Jokowi-JK harus fokus mengatasi kelambatan pertumbuhan ekonomi.

"‎Diperlukan adanya suatu kebersamaan di antara kabinet, tentu kita mohon pengertian-pengertian kepada menteri yang baru. Juga tentu menahan diri agar bisa melakukan kerja sama yang baik. Apalagi sebagai Menko, tentunya akan memberikan kontribusi besar kerja sama dengan menteri-menterinya," imbau Setya, pada kesempatan yang sama.

Politisi Partai Golkar itu menuturkan, pemerintahan harusnya mulai bekerja lebih cepat, karena hubungan eksekutif dan legislatif sudah membaik. Namun, jangan sampai internal eksekutif malah terganggu dengan pernyataan Rizal.

"‎Kita harapkan menko-menko yang baru itu, segera mengadakan koordinasi dan komunikasi. Karena dengan (menko) yang baru, tentu para menterinya yang terdahulu sudah mengerjakan yang sudah melalui evaluasi dan sangat koordinatif. Tentu kita dengarkan dulu, sehingga berjalan dengan baik," ujar Setya.

Menurut Setya, ‎hubungan antara DPR dengan pemerintah sekarang ini sangat baik. Pemerintah juga kini menjalankan semua 'role'-nya, dan Presiden sudah memberikan target-target untuk masalah perekonomian. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya