Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya Indonesia, pasar otomotif dunia sedang lesu. Kondisi ini membuat para produsen memikirkan langkah lain agar tetap bertahan di tengah persaingan yang ketat.
"Saya memperkirakan baru tahun depan pasar akan recovery," ujar Executive Director - Commercial Vehicles Tata Motors Limited, Ravi Pisharody kepada Liputan6.com, Rabu (19/8/15). Pelemahan pasar tidak dirasakan Tata di sini saja, tapi semua negara di mana Tata Motors berada.
Advertisement
Namun begitu, Indonesia tetap negara yang dianggapnya menjanjikan. Beda dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam. "Di sana hanya distributor, tapi untuk Indonesia lain. Ada managemen Tata di sini mulai dari presiden direktur," tambah Ravi.
Paling tidak sampai lima tahun ke depan, Tata Motors Indonesia (TMI) membangun citra sebagai merek dunia. "Harga jual mobil juga tergantung kekuatan brand," jelasnya.
Selain mengikuti pameran besar seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show sebagai penguat citra keberadaan Tata di Indonesia, TMI punya strategi lain. Dalam kurun waktu ini pula, di mulai tahun depan, TMI akan menghadirkan 2 model baru tiap tahunnya. "Dua model yang benar-benar baru. Satu truk dan lainnya kendaraan penumpang."
Sementara saat ini, TMI memfokuskan diri dalam menjual pikap. Sasarannya jelas, pasar kendaraan komersial yang paling besar volumenya. "Kami punya truk tapi sekarang difokuskan untuk pikap. Lihat volume pasar terbesar sajalah," jelas Ravi.
(sts/ian)