Liputan6.com, Jakarta Penularan virus Hepatitis B kecenderungannya terjadi pada masa perinatal (persalinan) dari ibu ke bayi. Namun jika saat hamil sudah diketahui sang ibu sebagai carrier (pembawa) Hepatitis B, sang bayi bisa dibebaskan dari virus ini.
"Saat ibu hamil sudah dilakukan tes untuk mendeteksi Hepatitis dan ditemukan adanya Hepatitis B pada ibu, nanti saat lahir sang bayi segera dilakukan dengan injeksi imunoglobulin," terang dokter spesialis gastroenterology dari Gleneagles Hospital Singapura, dokter Ooi Choon Jin saat berkunjung ke Jakarta pada Rabu (19/8/2015).
Advertisement
Injeksi imunoglobulin juga bertujuan untuk merangsang antibodi tubuh bayi untuk mengenali dan melawan virus.
Menurut dokter Ooi itulah pentingnya melakukan deteksi dini pada saat kehamilan. Namun, ia menyarankan akan lebih baik lagi jika dilakukan deteksi dini Hepatitis pada ibu sebelum kehamilan.
"Jika diketahui saat hamil, tidak bisa diobati karena obat-obatan yang digunakan belum diketahui aman atau tidaknya untuk janin. Bisa jadi berbahaya. Beda halnya jika sebelum hamil sudah lakukan deteksi apabila ditemukan bisa diatasi," terang dokter Ooi.