Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus membahas proyek pembangkit listrik 35 ribu MW, meski proyek itu mendapat kritik dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Untuk kesiapan proyek itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar PT Krakatau Steel Tbk mampu memproduksi 2 juta ton besi untuk pembangunan transmisi listrik.
"Kita mau bikin transmisi maka harus mendahulukan suplai dalam negeri. Karena itu saya minta Krakatau Steel memenuhi kebutuhan PLN, kebutuhan PU, segera," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Advertisement
"Kita butuh kira-kira 2 juta ton untuk bangun transmisi," tambah dia usai rapat bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Presiden Direktur Krakatau Steel Sukandar.
Nantinya, lanjut JK, menteri yang bersangkutan akan membuat pedoman harga Krakatau Steel terhadap PLN. Sukandar menambahkan pihaknya siap untuk menyediakan dua juta ton bahan baku transmisi listrik dalam 6-7 tahun ke depan. Dalam setahun Krakatau Steel menyanggupi untuk memproduksi 800 ribu ton besi.
"Kami sedang membangun pabrik baru juga yang akan kelar nanti dengan Osaka Steel, kira-kira di akhir tahun depan. Sehingga kami akan punya kapasitas 800 ribu ton combine dalam setahun. Kalau 2 juta kira-kira cuma tiga tahun, itu tersedia," tutur Sukandar.
Saleh Husin menimpali proyek ini merupakan proyek yang masuk akal, tidak seperti yang dikatakan oleh Rizal Ramli. "Ini sangat masuk akal. Siapa yang bilang masuk akal. Kita tidak usah ke situ tapi adalah bagaimana kesiapan Krakatau Steel sudah menyanggupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Buat kami, tentu kami selalu dorong agar betul-betul industri dalam negeri terus tumbuh," ujar Saleh. (Silvanus A/Ahm)