Gitaris MLTR: Kami Tidak Suka Coldplay yang Sekarang

MLTR tak tertarik memasukan EDM ke dalam musik mereka seperti yang dilakukan Coldplay.

oleh Rizkiono Unggul Wibisono diperbarui 20 Agu 2015, 06:45 WIB
Para personil MLTR berfoto saat wawancara dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (19/8/2015). Mereka mengikuti perkembangan musik Indonesia dan menyukai suara penyanyi Indonesia Judika dan Agnez Mo (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta EDM (Electronic Dance Music) sangat dominan di industri musik dunia beberapa tahun terakhir. Tak hanya banyak DJ yang menjadi superstar layaknya rockstar di era 60-80an, sentuhan musik non organik ini juga berhasil menelusup ke dalam karya-karya musisi tradisional dunia.

Coldplay (Huffington Post)

Sebut saja Coldplay, band yang di awal kariernya melesat dengan lagu-lagu beraliran britpop tersebut sangat kental berubah belakangan seperti berusaha mengikuti perubahan zaman. Setidaknya di dalam satu lagu, A Sky Full of Stars, yang juga diakui oleh sang vokalis Chris Martin.

Chris Martin

"Lagu tersebut (A Sky Full of Stars) terinspirasi oleh EDM, dimana sebagian orang memandang sebelah mata, namun setelah kau mendengarnya, orang-orang sangat menikmati," ujar Chris Martin beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kenapa Michael Learns To Rock Sering ke Indonesia?

Nah, berbeda dari Coldplay, ditanya apakah Michael Learns To Rock (MLTR) tak tertarik memasukan EDM ke dalam musik mereka seperti yang dilakukan Chris Martin dkk, gitaris Mikkel Lentz mengungkapkan kalau mereka akan selalu setia dengan gaya musik tradisional yang diusungnya.

Michael Learns To Rock saat mendengarkan pertanyaan dari jurnalis Liputan6.com (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Saya suka musik Coldplay yang dulu, saya tidak suka dengan yang sekarang. Sebenarnya kami sedikit merasa berkewajiban untuk memperbarui diri kami seperti saat 10-15 tahun yang lalu, dan kami membuat album dimana kami berusaha menjadi keren, sayangnya, akhirnya saya tak menganggap itu sebagai karya terbaik kami," ujarnya saat diwawancarai Liputan6.com di kantor Warner Music Indonesia, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Michael Learns To Rock di kantor Warner Music Indonesia, Jakarta, Rabu (19/8/2015), (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Saya rasa kami tidak terlalu sibuk mengembangkan gaya (bermusik) kami. Saya rasa musik yang kami sukai sedikit kuno. Kami suka band-band seperti ABBA, Beegees. Saya rasa hati kami berada di tradisi tersebut, tradisi pop," pungkas Mikkel Lentz.

Call On Love - Michael Learns To Rock

Michael Learns To Rock kini tinggal beranggotakan tiga orang; Jascha Richter, Kåre Wanscher, dan Mikkel Lent. Band yang terkenal dengan lagu-lagunya macam That's Why You Go (Away), You Took My Heart Away dan Actor tersebut berhasil membius kuping masyarakat Indonesia di era 1990an. Single terbaru mereka Call On Love pun tak jauh bercerita tentang cinta dengan balutan musik pop rock manis yang telah mereka usung sejak awal band asal Denmark tersebut berdiri. (Gul/fei)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya