183 Ibu Hamil Positif HIV, Dinkes Jatim Lakukan Pengawasan Ketat

"Jika dilihat secara persentase memang kecil tapi jika dilihat dari jumlah kasusnya tidak lagi kecil," tutur Harsono‎, Rabu (19/8/2015).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Agu 2015, 22:09 WIB
HIV/AIDS menjadi salah satu momok menakutkan, virus yang diperkirakan mulai pada 1926 ini menular dari monyet ke manusia.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur (Kadinkes Jatim) dr Harsono menegaskan, ‎dari hasil pemeriksaan terhadap 45.375 perempuan hamil atau ibu hamil (bumil), sebanyak 183 atau 0,59 persen bumil positif HIV, angka tersebut berdasarkan data Dinkes Jatim tahun 2014 hingga Maret 2015.

"Jika dilihat secara prosentase memang kecil tapi jika dilihat dari jumlah kasusnya tidak lagi kecil," tutur Harsono‎, Rabu (19/8/2015).

Dia menambahkan, SE Menkes No 129 Tahun 2013 tentang upaya perawatan dan pengobatan menjadikan rumah sakit dan puskesmas, wajib memberikan pelayanan HIV/AIDS kepada perempuan hamil berupa VCT (Voluntary Counseling and Testing) dan CST (Care Support Treatment).

"Petugas wajib memberikan pelayanan itu kepada setiap ibu hamil, pemeriksaan ini penting karena jika bumil terindikasi positif HIV maka pengobatan dan pengawasan akan semakin ketat," imbuh Harsono.

Dia menegaskan, para petugas kesehatan akan bekerja lebih keras dalam menemukan kasus HIV baru. Dinkes menggandeng rumah sakit dan Puskesmas berupaya maksimal untuk mendata, menemukan dan mengobati bumil yang terindikasi positif HIV.

"Jika dilihat jumlah penduduk Jatim sangat banyak, wajar jika jumlah kasusnya lebih banyak dari pada daerah yang sedikit penduduknya. Semakin banyak kasus yang ditemukan berarti kerja petugas kesehatan di lapangan berjalan dengan baik," lanjut Harsono.

Harsono menyatakan, dengan disediakan layanan VCT dan CST oleh rumah sakit dan Puskemas diharapkan bumil lebih koperatif dalam menjalani pemeriksaan dan pengobatan secara rutin dan tertib. Dengan pengobatan rutin dan penanganan yang benar, bumil positif HIV bisa mendapatkan bayi yang negatif HIV.

"Jadi tergantung dari kasus yang diderita oleh bumil, jika pemeriksaan lebih awal dan direncanakan kemungkinan besar mendapatkan bayi negatif HIV sangat besar," pungkas Harsono. (Ron/Ado)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya