Politikus PDIP Usulkan Debat Antar-Pejabat Negara secara Tertutup

Soal berdebat, TB Hasanuddin menilai siapa pun pejabat negara dibolehkan, tapi bukan di ruang publik melainkan dalam ruang tertutup.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 20 Agu 2015, 00:01 WIB
Politisi PDIP TB Hasanuddin. (Foto Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tubagus (TB) Hasanuddin menyesalkan perseteruan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Bahkan, Rizal Ramli berani menantang JK berdebat terbuka terkait pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW).

"Saya sangat menyesalkan ada menteri berdebat atau saling tantang dengan menteri lain atau dengan pejabat negara lainnya," kata TB Hasanudin, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Anggota Komisi I DPR ini menyatakan, seharusnya para menteri yang ditunjuk langsung Presiden dapat rukun dan saling melengkapi, sehingga memberi hasil yang bermanfaat untuk rakyat.

Soal berdebat, TB Hasanuddin menilai siapa pun pejabat negara dibolehkan, tapi bukan di ruang publik melainkan dalam ruang tertutup seperti dalam rapat kabinet terbatas atau rapat tertutup lainnya.

"Tidak pantas berdebat di ruang publik. Silakan berdebat di ruang rapat dengan data dengan penuh kejujuran mana yang untuk kepentingan rakyat," tegas Hasanuddin.

Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengajak Wapres JK debat publik, terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Namun JK enggan menanggapi ajakan tersebut.

Sebelumnya, Rizal Ramli meminta pemerintah selaku pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membatalkan pembelian pesawat jenis Airbus A350. Rizal beralasan, langkah tersebut diambil supaya pemerintah tidak menderita rugi. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya