Liputan6.com, Jakarta - Eks pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, ternyata punya kenangan mengharukan bersama almarhum Suharno. Hingga saat ini, Jafri menilai Suharno adalah pelatih yang memiliki sifat yang pantas jadi anutan.
"Saya merasa kehilangan sosok anutan, Suharno adalah pelatih yang bagus, punya karakter dalam memimpin dan berprestasi," ucap Jafri Sastra saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (20/8/2015).
Salah satu pertandingan antara Semen Padang dan Arema Cronus pada babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) Oktober 2014 lalu menjadi puncak kedekatan kedua pelatih. Meski pertandingan itu diwarnai keputusan kontroversial wasit dan keributan antar pemain.
Ketika itu, penyerang Semen Padang, Osas Saha lolos dari jebakan off-side. Dari luar kotak penalti, dia melepaskan tendangan. Di saat bersamaan, Kurnia Meiga datang menghadang.
Dengan kakinya, Meiga mengarahkan kakinya ke arah selangkangan Osas Saha. Tapi anehnya, wasit tidak memberikan tendangan bebas untuk Semen Padang. Meiga juga tidak diganjar kartu merah.
Wasit lagi-lagi membuat keputusan kontroversial. Ia tak memberikan hadiah penalti untuk Semen Padang setelah Victor Igbonefo melanggar Esteban Vizcarra di kotak terlarang. Padahal wasit berada di posisi yang tepat dan melihat jelas kejadian itu.
"Saat kejadian itu, saya mencoba tenang dan sabar. Tiba-tiba mas Suharno menghampiri saya dan memeluk saya. Ia bilang 'lur, kamu masih muda, kamu bisa tenang di situasi dan keadaan seperti ini, kamu hebat'. Itu yang dikatakan ia pada saya setelah pertandingan," tutur Jafri. (Ton/Def)
Baca Juga:
Advertisement
Bek Portugal Gabung Liverpool Bukan untuk Liburan
Rossi Dapat Penghargaan Istimewa di Inggris