Liputan6.com, Jakarta Orang usia lanjut rentan alami dehidrasi. Perubahan komposisi tubuh, penurunan asupan cairan melalui penurunan persepsi rasa haus, penurunan fungsi ginjal, dan perubahan sistem hormon merupakan faktor penyebab orang usia lanjut rentan kekurangan cairan. "Oleh karena itu, haus tidak haus minum saja. Jangan sampai ibadah di tanah suci jadi terganggu," kata Perwakilan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dr Purwita Wijaya Laksmi, SpPD, KGer ditulis Kamis (20/8/2015)
Pada usia lanjut, terjadi proses homeostenosis, di mana terdapat penurunan kapasitas seseorang memberi respons yang kuat terhadap berbagai pencetus. Seperti perubahan temperatur atau suhu lingkungan, perubahan posisi tubuh (ortostasis), dan pembebanan cairan atau kondisi dehidrasi.
Advertisement
"Apalagi, suhu di Mekkah dan Madinah saat ini di atas 40 derajat celcius," kata Purwita menambahkan.
Dia menekankan, dehidrasi pada usia lanjut memiliki dampak yang besar. Antara lain delirium, risiko tromboemboli, infeksi saluran kemih, pneumonia, batu ginjal, hipertermia, konstipasi, dan hipotensi ortostatik.
"Orang yang mendampinginya harus terus mengingatkan untuk minum. Memang, mereka enggan minum karena takut kencing terus-terusan," kata dia menerangkan.