Liputan6.com, Jakarta - Tampaknya perbincangan mengenai asal-usul kehidupan di bumi masih menjadi kajian menarik untuk para ilmuwan. Hal ini didukung oleh masih banyaknya penelitan yang dilakukan para ilmuwan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
Dr Haruna Sugahara dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology di Yokohama berusaha mengungkapkan asal-usul kehidupan di bumi menggunakan unsur dari luar bumi, yaitu komet.
Para ilmuwan itu berusaha menciptakan blok bangunan protein dengan mengunakan komet yang mengandung air, asam amino, dan silikat.
Mereka berusaha untuk meniru keadaan komet saat menabrak bumi dengan menggunakan campuran beku yang ditembak menggunakan penembak propellant. Analisis terhadap proses itu kemudian menunjukkan bahwa beberapa asam amino saling menyambung untuk membentuk rantai molekul yang disebut peptida.
Dengan panjang rantai peptida yang terus berulang itu, terbentuklah protein, molekul bioaktif, dan kompleks. Dan protein merupakan salah satu syarat untuk membentuk kehidupan.
Mengutip informasi dari laman Mirror, Minggu (23/8/2015), Dr Sugahara mengatakan bahwa eksperimen yang mereka lakukan menunjukkan bahwa komet yang berkondisi dingin pada saat bertubrukan dengan bumi merupakan kunci proses sintesis ini. Dalam kondisi demikian membuat peptida akan berkembang menjadi lebih panjang.
"Penemuan ini mengindikasikan bahwa tubrukan komet ternyata memainkan peranan penting untuk mengirimkan bibit kehidupan di bumi. Hal ini juga membuka kemungkinan bahwa dapat terjadi proses evolusi yang sama di belahan luar angkasa lainnya," tambah Sugahara.
Penelitian ini juga telah dipresentasikan pada Godschmidt geochemistry Conference di Praha, Republik Ceko serta mendapat sambutah cukup baik.
Salah satu peserta Profesor Mark Burchell, dari University of Kent, mengungkapkan bahwa penelitian ini menambah pembedaharaan infomasi mengenai asal-usul molekul kompleks yang ada di bumi.
(dam/isk)
Advertisement