Liputan6.com, Bangkok - Lantaran tak terbukti terlibat, 2 pria terduga bom Bangkok yang sebelumnya menyerahkan diri, akhirnya dilepas polisi. Menurut sumber Kepolisian Bangkok, keduanya terlihat di CCTV atau kamera keamanan berdiri di dekat terduga utama sesaat sebelum ledakan keras di Kuil Erawan pada Senin 17 Agustus lalu.
Seperti dilansir BBC yang dikutip pada Kamis (20/8/2015) malam, juru bicara polisi mengatakan mereka memastikan seorang dari mereka adalah turis asal China. Sedangkan yang lainnya adalah pemandu wisata Thailand.
Advertisement
Kepada BBC, polisi menyatakan yakin tersangka utama peledakan bom yang menewaskan 20 orang dan mencederai puluhan lain masih berada di Negeri Gajah Putih. Menurut polisi, paling tidak 10 orang diduga terlibat dalam peledakan di kuil Hindu di pusat Kota Bangkok dan tersangka utamanya adalah orang asing.
Sebelumnya, juru bicara junta militer Kolonel Winthai Suvaree mengatakan kesimpulan sementara 'kecil kemungkinan' serangan bom Bangkok ini merupakan perbuatan kelompok teroris internasional.
Namun belakangan ia mengatakan bahwa jaringan teroris global tidak diabaikan sama sekali. "Kami masih harus menyelidiki rincian peristiwa itu," ucap Winthai Suvaree.
Sementara itu koresponden BBC di Bangkok, Jonathan Head mengatakan, polisi juga mengorek keterangan sopir tuk tuk yang mengantar tersangka utama ke kuil. Namun, polisi masih lambat dalam memastikan nama dan kebangsaan terduga pelaku utama yang berbaju kuning itu.
Ia menambahkan, sekalipun kuil itu sudah dibersihkan, tim BBC masih bisa menemukan pecahan bom tertancap di dinding sekitar. Ini memperlihatkan tim forensik belum mengumpulkan seluruh bukti dari daerah itu.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab terhadap tragedi bom Bangkok. Kepala Kepolisian Thailand Somyot Pumpanmuang mengatakan, ia percaya serangan itu direncanakan paling tidak sebulan sebelumnya. Sebanyak 12 dari 20 korban adalah orang asing, termasuk warga negara Tiongkok, Hong Kong, Inggris, Indonesia, Malaysia dan Singapura. (Ans/Ado)