Liputan6.com, Kendari - Dua jenazah korban pesawat Trigana Air jatuh dilaporkan siap dievakuasi ke Oksibil dan Kendari, untuk dimakamkan di kampung halaman. Kedua jenazah itu masing masing adalah Wemdepen Bamulki (Oksibil) dan Labodi alias Boni Woriori (Kendari).
"Kedua jenazah bersama keluarga sudah berada di Bandara Sentani dan siap diterbangkan ke kota masing masing," kata Direktur Operasional PT. Trigana Benny Sumaryanto dikutip dari Antara News Jumat (21/8/2015) di Base Ops Lanud Sentani.
Advertisement
Khusus untuk yang ke Oksibil akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat Trigana Air, yakni ATR 42 dengan nomor penerbangan PK-YRR.
"Sedang dua jenazah lainnya akan dimakamkan di Jayapura," ucap Benny.
Sementara itu, ratusan keluarga korban terlihat memadati ruang pertemuan "Tongkonan" yang lokasinya sekitar 200 meter dari RS Bhayangkara.
Ratusan keluarga menunggu pengumuman hasil identifikasi yang dilakukan tim DVI Polda Papua yang dibantu Mabes Polri.
Sebelumnya, PT Trigana Air Service menyatakan akan memberikan santunan Rp 1,35 miliar kepada ahli waris keluarga korban pesawat Trigana Air. Dana tersebut akan diberikan dalam jangka waktu 3 sampai 4 pekan ke depan.
"Tim asuransi kami baru tiba hari ini dari London, Inggris," tutur Benny pada Kamis 20 Agustus.
"Kemudian untuk pencairan dana santunan juga dibutuhkan sejumlah kelengkapan dokumen seperti KTP, akta kelahiran, atau kartu keluarga (KK), untuk mencocokkan dengan data yang ada, agar tidak salah dalam memberikan santunan," pungkas Benny . (Tnt/Ans)