Walikota Jaktim: Makam di Kampung Pulo Sudah Jelas, Tidak Digusur

Makam keramat di Kampung Pulo itu terdiri dari makam Kyai Haji Kosim di RT 9 RW 2 dan makam Haji Musakim Bin Salim di RT 13 RW 3.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Agu 2015, 11:59 WIB
Perumahan warga di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. (Via: republika.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memastikan, 2 makam keramat yang berada di Kampung Pulo, Jakarta Timur, tidak akan digusur.

"‎Masalah makam dan musala sudah jelas kita tidak gusur, tapi setelah ini akan ada pembahasan dengan ahli waris dan pengurus musala. Kalau musala kena, nanti dibangunkan lagi," tegas Bambang, di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).

Kepala Satpol PP Kukuh Hadi menambahkan, pihaknya telah menurunkan personel untuk menjaga makam keramat tersebut. Ada 25 anggota Satpol PP dan dibantu 10 polisi.

"Sementara ini kita tak akan sentuh, bahkan kita jaga makam agar tidak tersentuh backhoe ini. Ada kira-kira 25 anggota saya dengan 10 polisi yang jaga," jelas dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga telah menyatakan makam yang berada di Kampung Pulo tidak akan dibongkar.

Makam keramat di Kampung Pulo itu terdiri dari makam Kiai Haji Kosim di RT 9 RW 2 dan makam Haji Musakim Bin Salim di RT 13 RW 3.

Lurah Kampung Pulo Bambang Pangestu mengatakan, dilihat dari trase atau peta pelebaran normalisasi Kali Ciliwung, 2 makam keramat itu diduga bakal tergusur. Makam-makam itu diduga sudah ada sejak 1947. (Rmn/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya