Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga korban penggusuran Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara. Mereka akan menempati unit berukuran 30 meter persegi yang terbagi menjadi 2 kamar tidur, 1 ruang tengah, dan 1 kamar mandi dengan biaya sewa Rp 300 ribu rupiah per bulan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (21/8/2015), fasilitas di rusun ini tergolong lengkap dan jauh lebih nyaman jika dibandingkan di rumah warga di pemukiman Kampung Pulo.
Advertisement
Namun bedanya kini mereka harus membayar uang sewa sebesar Rp 300 ribu. Bagi sebagian warga hal ini memberatkan karena mereka terbiasa tinggal di rumah milik sendiri meski dengan segala kekurangan.
"Kalau di Kampung Pulo nggak pernah bayar kontrakan, kalau sekarang kan sama aja kita ngontrak sama bayar air. Biasanya kan saya nggak bayar apa-apa cuma bayar listrik doang di Kampung Pulo itu," kata Daryatun Warsiah.
Dari 518 unit yang tersedia di rusunawa ini, 336 di antaranya sudah diserahterimakan kepada penghuninya. Sementara bagi warga Kampung Pulo yang tidak masuk dalam data Pemprov DKI Jakarta harus gigit jari.
"Yang kita prioritaskan yang bidangnya terkena. Dalam satu bidang itu kan ada kadang beberapa KK. Nah saat ini kita masih prioritaskan 1 unit dulu," kata Kepala Pengelola Rumah Susun Wilayah 3 Pemprov DKI Jakarta H Sayid ali.
Meski tergolong nyaman, rusunawa yang terletak sekitar 1 kilometer dari Kampung Pulo ini belum tersedia fasilitas belajar dan bermain untuk anak-anak, padahal banyak warga yang memiliki anak balita hingga usia sekolah. (Mar/Sss)