Liputan6.com, Bogor - Setelah tiga hari melakukan aksi mogok jualan, pedagang ayam di wiliyah Bogor kembali berdagang. Seperti yang terlihat di Pasar Sukasari, Kota Bogor para pedagang ayam kembali terlihat berjualan.
Meski demikian, para pedagang mengaku kembalinya mereka berdagang dengan alasan butuh pemasukan pendapatan. Padahal harga daging ayam masih tinggi.
Advertisement
"Meski aksi mogok dilakukan sepertinya tidak berpengaruh pada turunya harga ayam. Harga masih tinggi yang berakibat sepi pembeli. Mau tidak mau harus dagang, kita juga butuh pemasukan uang," ungkap Soleh (35), pedagang daging ayam di Pasar Sukasari, Kota Bogor, Jumat (21/8/2015).
Selain itu, para pedagang ayam nekat berdagang kembali karena mendengar adanya kabar bahwa pemerintah yang menyatakan harga akan kembali normal minggu depan.
"Ditambah ada informasi juga dari Asosiasi Pedagang Ayam se-Kota Bogor, kalau harga bakal normal minggu depan. Makanya saya berharap minggu depan jarganya sudah normal," jelasnya.
"Kalau untuk sekarang sih harganya saya jual Rp 40 ribu per kilogram (kg)," tambahnya.
Pedagang ayam lainnya, Kosim mengaku masih belum berdagang. Pasalnya harga ayam yang masih tinggi menkafi pertimbangan. Di mana harga dari pemasok dipatok Rp 35 ribu per kg.
"Pemasok beralasan kalau ayam yang berumur 30 hari masih sangat terbatas stoknya. Jadi saya bakal jualan minggu depan saja nunggu janji pemerintah," pungkasnya.
(Bima Firmansyah/Ndw)