Pariwisata Alor Masih Terkendala Transportasi

Dibutuhkan perhatian lebih agar pariwisata Alor dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di bagian timur Indonesia.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 22 Agu 2015, 08:35 WIB
Dicumbui keindahan Alor yang begitu tak terbantahkan.

Liputan6.com, Jakarta Alor yang akrab dikenal dengan sebutan Alam Lestari Orangnya Ramah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini dinobatkan sebagai pulau dengan keindahan bawah lautnya yang menawan setelah Labuan Bajo dan Raja Ampat.

Tak hanya itu, Pulau Alor juga menyimpan segudang keunikan budaya. Masyarakat Alor sejak lama mengenal tradisi menyimpan Moko, yaitu sejenis gendang perunggu, yang kerap dijadikan benda pusaka dan mahar dalam perkawinan adat.

Masyarakat Alor juga memiliki lebih dari 40 bahasa daerah (bahasa suku), yang hingga kini masih ada dan terpelihara oleh penuturnya. Selain itu, Alor dikenal sebagai kawasan penghasil kain tenun dengan coraknya yang beragam. Bahkan corak dalam kain tenun Alor menggunakan pewarna alami dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan.

Makin menggeliatnya pariwisata Alor membuat pemberintah kabupaten setempat membuat langkah serius untuk membangun berbagai infrastruktur pariwisata, mulai dari resor hingga rumah makan.

“Yang menjadi permasalahan kami sekarang adalah transportasi. Untuk sampai ke Alor hanya ada wings dan transnusa. Sekali perjalanan hanya cukup menampung 57 orang,” ujar Bupati Alor, Amon Djobo, kepada Liputan6.com di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Kamis (20/8/2015).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan, “Sebenarnya Alor punya dua keuntungan, pertama lokasinya dekat dengan Bali, sehingga wisatawan dari Bali bisa menyebar ke berbagai wilayah di timur Indonesia, salah satunya Alor. Kedua, kawasan timur oleh Presiden Jokowi memang difokuskan ke pariwisata.”

Dalam waktu dekat Pulau Alor akan menggelar dua festival sekaligus dalam waktu yang bersamaan, yaitu Festival Bahari Alor 2015 dan Festival Adventure Indonesia. Melalui dua festival tersebut diharapkan makin meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata bagian timur indonesia, khususnya ke Pulau Alor. Sehingga keindahan 'Surga di Timur Matahari' bisa dikenal oleh masyarakat yang lebih luas, baik dari dalam maupun luar negeri. (Ibo)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya