Liputan6.com, Jakarta Kerja keras Dr Warsito Purwo Taruno menciptakan alat pembunuh sel kanker berupa rompi, celana, dan topi terbayar dengan penghargaan yang dia terima dari BJ Habibie dalam ajang BJ Habibie Technology Award (BJHTA) ke-8.
Penghargaan ini layak disabet oleh Warsito karena sang dokter menggunakan gelombang pinggiran di mana mayoritas pengembang teknologi serupa menggunakan gelombang utama. "Banyak informasi yang dapat diekstrak ketika saya memanfaatkan gelombang pinggiran," kata Warsito di Jakarta, Kamis (20/8/2015)
Advertisement
Kepada Health Liputan6.com yang pernah menyambangi tempat praktik milik sendiri di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), alat Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) berupa lempengan logam yang tersambung dengan listrik dan baterai merupakan aliran elektro listrik berdaya kecil. Yang berpusat pada titik tertentu dalam saraf yang terjangkit kanker.
Alat yang pertama kali dibuat oleh Warsito adalah rompi antikanker payudara. Setelah itu, dia berinovasi menciptakan topi dan celana antikanker. Topi itu telah memberi banyak sekali manfaat bagi pasien kanker otak.
Salah satu pasien yang telah membuktikan penemuan Dr Warsito adalah Willy Saputra, yang kini menjabat sebagai asisten pribadi Warsito.
Willy Saputra menderita kanker otak sejak 2012. Setelah sempat lumpuh selama tiga bulan, orangtua membawa dia ke Dr Warsito. Sang dokter pun memakaikan Willy dengan alat ECCT. Tak perlu menunggu lama, Willy bisa beraktivitas seperti sedia kala.
"Dua bulan saya mulai bisa berjalan, setelah tiga bulan saya minta CT-Scan. Hasilnya negatif. Rasanya senang saja, hidup kedua buat saya," kata Willy bangga.