Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan PT Pertamina (Persero) menjual harga jual elpiji non subsidi 12 Kilogram (Kg) terlampau mahal, tetapi masih lebih murah ketimbang harga elpiji yang dijual swasta.
Pengamat Energi dari Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria mengatakan harga elpiji yang dijual Pertamina sebesar Rp 12.900 per Kg, meski harga tersebut tak disubsidi tapi jauh lebih murah ketimbang badan usaha swasta yang menjual elpiji Rp 20.900 per Kg.
Advertisement
"Pertamina menjual dengan harga yang ternyata sangat murah dibanding swasta," kata Sofyano, di Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengungkapkan selain mengacu pada CP Aramco, Pertamina mempertimbangkan daya beli masyarakat untuk menetapkan harga elpiji non subsidi 12 Kg.
"Dalam melakukan penyesuaian pakai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2009 pasal 25. Karena meski produk ditentukan Pertamina, harus melapor Kementerian ESDM," ujar Wianda.
Wianda menegaskan, meski saat ini Pertamina telah mendapat keuntungan, keuntungannya tak mencapai Rp 30 ribu per tabung. Namun ketika ditanyakan besaran keuntungannya ia enggan menyebutkan.
"Tidak benar Pertamina menikmati keuntungan Rp 30 ribu per tabung. Keuntungan tidak sebesar itu," ujar Wianda.
Sebelumnya, Koordinator Divisi Research ICW, Firdaus Ilyas mengatakan jika mengacu pada formula perhitungan harga mengacu pada harga kontrak Aramco (CP Aramco) untuk bulan berjalan, dengan rumus: harga patokan+margin agen+PPN. Sementara mekanisme harga patokan elpiji dihitung dengan rumus: CP Aramco+USD68,64/MT+1,88% CP Aramco+Rp1.750/kg.
Seharusnya, harga keekonomian elpiji 12 kg untuk periode Agustus 2015 yaitu Rp 9.382 per kg atau sekitar Rp 112.584 per tabung. "Ini tidak wajar, jauh dari harga pasar," kata Firdaus.
Namun menurut Firdaus, harga jual elpiji 12 kg pada periode Agustus 2015 lebih Rp 2.451 per kg atau kelebihan harganya hampir Rp 30 ribu per tabung, total harganya menjadi Rp 142.584 per tabung. (Pew/Ahm)