Sebagian Warga Kampung Pulo Lebih Nyaman Tinggal di Rusunawa

"Ada 10 hari sudah di sini. Enakan di sini, lebih aman. Enggak ada banjir."

oleh Oscar Ferri diperbarui 22 Agu 2015, 13:37 WIB
Warga korban penggusuran Kampung Pulo sudah menempati di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Dari 429 warga yang telah mengikuti undian unit hunian, baru 238 warga Kampung Pulo yang telah mengambil kunci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur mulai berangsur-angsur 'hijrah' dari tempat tinggal mereka yang lama ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. Meski Kamis 20 Agustus 2015 mayoritas warga menolak digusur, 'sudah waktunya' bagi mereka harus pindah.

Banyak warga yang menyatakan kenyamanannya tinggal di rusunawa ini. Misalnya,‎ Ade Sudrajat (65) yang menghuni unit TB 0309. Dia mengatakan tinggal di rusunawa ini jauh lebih aman dari banjir ketimbang di tempat tinggalnya yang lama.

Bahkan, saking antusiasnya, Ade dan keluarganya sudah lebih dulu menempati Rusunawa ini sebelum warga lain berbondong-bondong pindah kemarin dan Sabtu (22/8/2015) pagi.

"Ada 10 hari sudah di sini. Enakan di sini, lebih aman. Enggak ada banjir. Kalau dulu, hujan sedikit, enggak ada istilahnya enggak banjir. Di sini mau hujan sebulan juga enggak banjir," ujar Ade yang punya usaha jualan janur di Pasar Jatinegara ini.

Warga Kampung Pulo yang telah mendiami Rusunawa Jatinegara Barat (Liputan6.com/ Oscar Ferri)

Menurut dia, 3 bulan pertama, dia menempati unit rusun ini secara gratis. Namun, setelah itu, dia harus merogoh kocek Rp 300 ribu tiap bulan. Gratis 3 bulan itu di luar biaya listrik dan air.

"Kalau listrik, kan pakai voucher jadi tergantung pemakaian kita," ucap dia.

Soal kamar, ‎semua unit punya 2 kamar, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, dan 1 beranda. Menurutnya, unit ini sudah cukup untuk dia tinggali bersama istri, anak, menantu, dan cucunya.

Meski tidak berpendingin ruangan, Ade mengaku sejauh ini suasana di sini lebih adem. Hal itu disebabkan banyak celah untuk angin-angin masuk.

"Di sini 'AC alam'‎. Anginnya kenceng. Jadi adem," kata Ade.

Rusunawa Jatinegara (Liputan6.com/ Oscar Ferri)

Warga lainnya Agus Mulyana memiliki kesan berbeda saat menempati unit di Rusunawa ini. Menurutnya, biar bagaimanapun baginya tinggal di rumah sendiri jauh lebih baik ketimbang di rusun. Meski ia mengakui, kenyamanan berbeda dengan di Kampung Pulo.

"Lebih baik enakan rumah sendiri, meski pun jelek. Tapi bedanya di sini aman dari banjir," ujar pria 40 tahun ini.

Penghuni unit TB 0311 ini memang baru pagi ini pindahan secara menyeluruh. Sejak kemarin dia masih mondar-mandir pindahan barang. Agus berpendapat, memang sudah waktunya warga harus pindah.

Suasana kedatangan para penghuni dari Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Jumat (21/8/2015). Dari 429 warga yang telah mengikuti undian unit hunian, baru 238 warga Kampung Pulo yang telah mengambil kunci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meski begitu, tinggal di Rusunawa dan di Kampung Pulo memang jelas berbeda. Satu hal yang dia belum terbiasa dari hari pertamanya ini adalah mengenai akses.

Ya, tinggal di Rusunawa dengan 16 lantai ini, maka Agus dan warga lainnya harus mulai terbiasa menggunakan lift. Kalau dulu, dia buka pintu rumah sudah langsung gang kecil dekat jalan. Kali ini, dia harus menggunakan lift untuk ke jalan.

‎"Jadi keadaan terpaksa mau tidak mau ke sini. Kalau kata kurang-kurang sedikit enggak kenapa, tapi memang enak di sini. Kalau dulu enaknya, dekat dari jalanan, sekarang meski pakai lift. Tapi memang sudah waktunya kita pindah. Jadi enak-enakin saja," ujar Agus. (Mvi/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya