Wagub Djarot: Makam di Kampung Pulo Tidak Boleh Dibongkar

Djarot mengatakan, makam-makam itu tidak dibongkar karena alasan tepat.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Agu 2015, 10:40 WIB
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran pemukiman di wilayah Kampung Pulo, Jakarta, terus mengundang pro-kontra. Penolakan berujung kericuhan sempat terjadi di daerah langganan banjir ini.

Setelah membongkar beberapa rumah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diisukan berencana menggusur sejumlah makam di Kampung Pulo.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidaya angkat bicara.

Mantan Walikota Blitar tersebut menyatakan, isu itu tidak berdasar dan tak benar. Ia memastikan, makam-makam di Kampung Pulo akan tetap ada.

"Kalau makam kita sudah sampaikan, itu harus dijaga dan tidak boleh dibongkar," ucap Djarot, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (23/8/2015).

Djarot mengatakan, makam-makam itu tidak dibongkar karena alasan tepat. Sebab, kuburan tersebut tidak mengganggu proses normalisasi Kali Ciliwung.

"Oh ndak ndak (mengganggu). Nanti bisa kita atur," papar Djarot.

Sebelumnya, pernyataan serupa juga dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang kerap disapa Ahok itu menyayangkan banyak isu negatif terkait penggusuran Kampung Pulo.

"Laporan intel, saya dibilang ingin menghancurkan makam keramat di sana. Enggak mungkin, isu itu," tegas Ahok beberapa waktu lalu. (Ron/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya