Delegasi DPD RI Tinjau Pelayanan Haji di Madinah

Fahira selaku pimpinan rombongan DPD mengatakan, setibanya rombongan DPD di Madinah sempat menemukan 3 jamaah yang tersesat.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 24 Agu 2015, 07:14 WIB
Fahira selaku pimpinan rombongan DPD mengatakan, setibanya rombongan DPD di Madinah sempat menemukan 3 jamaah yang tersesat.

Liputan6.com, Madinah - 5 Anggota delegasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meninjau pelayanan haji di Kota Madinah, Arab Saudi, Ahad 23 Agustus 2015. Mereka adalah Fahira Idris, Ahmad Jajuli, Sulistiyo, Suriati Armayn, dan Emilia Contessa.

Fahira selaku pimpinan rombongan DPD mengatakan, setibanya rombongan DPD di Madinah sempat menemukan 3 jamaah yang tersesat.

"Masih ada sedikit yang perlu dievaluasi, yakni mengenai identitas yang berisi lokasi hotel jamaah menginap. Karena semalam kami masih menemukan ada 3 jamaah yang tersesat di Nabawi, yang tidak mengetahui di mana hotelnya," kata Fahira, Madinah, Arab Saudi, Minggu 23 Agustus 2015.

Fahira mengatakan, dengan penambahan identitas berisi informasi penginapan, maka jamaah yang tersesat akan lebih mudah diantar atau diberi petunjuk ke lokasi hotelnya. Apalagi, umumnya jamaah tidak bisa berbahasa Arab dan berasal dari daerah.

"Jangankan bahasa Arab, bahasa Indonesia saja mereka tidak bisa dan hanya bisa berbahasa daerah," ujar Fahira di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah.

Menurut Fahira, secara umum pelayanan jamaah haji di Madinah sudah baik. Semua penginapan jamaah berada di area markaziyah atau di lingkar paling dalam Masjid Nabawi, dengan jarak paling jauh
650 meter.

Katering untuk jamaah pun, kata Fahira, sudah disajikan oleh koki yang berasal dari Indonesia, dengan menu hidangan citarasa Nusantara. Begitu pula transportasi pengangkutan jamaah dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMMA) menuju lokasi pemondokan, juga sudah tersedia dengan baik.

Ahmad Jajuli menambahkan, para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang kini bertugas di Madinah, sudah sepatutnya mempunyai rasa optimistis pelayanan jamaah haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun kemarin.

"Pelaksanaan pelayanan jamaah haji tahun ini akan menjadi pilot proyek pelayanan jamaah haji di tahun-tahun mendatang. Terutama soal pelayanan di bandara baru Madinah yang baru tahun ini digunakan. Ini akan menjadi contoh untuk tahun-tahun berikutnya," ujar dia.

Sulistiyo mengatakan, tantangan terberat adalah mengenai bimbingan jamaah. Penyebabnya, jumlah bimbingan ibadah (manasik) untuk jamaah pada tahun ini dikurangi dari tahun-tahun sebelumnya.

Dengan jumlah manasik yang berkurang, ada potensi jamaah akan menemui kendala saat melakukan tahapan-tahapan ibadah haji. "Terutama di Mekkah nanti dan saat wukuf, nanti akan kita lihat sejauh mana pelaksanaan serta kesiapan jamaah mengikuti prosesi haji dengan jumlah manasik yang berkurang."

Emilia Contessa menambahkan, DPD akan melakukan pemantauan pelaksanaan pelayanan jamaah haji dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah tahapan pra-haji dan tahap kedua saat pelaksanaan haji di Mekkah. Saat ini, pemantauan yang dilakukan rombongan adalah pemantauan pra-haji.

"Kita juga akan ke Mekkah besok sampai 28 Agustus, nanti rombongan kedua saat puncak haji," ujar Emilia.

Sementara Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badruttamam menyatakan, petugas PPIH Arab Saudi terus melakukan evaluasi dan peningkatan pelayanan bagi jamaah gelombang pertama, yang semuanya masuk melalui Bandara AMAA Madinah.

Menurut Nurul, masalah-masalah temuan di lapangan yang menjadi koreksi pelayanan akan dibahas setiap hari, guna perbaikan pelayanan terhadap jamaah yang belum tiba.

Sampai Ahad 23 Agustus 2015 siang, sudah 21 kloter jamaah yang tiba di Kota Nabi, dengan jumlah jamaah mencapai 8.390 dan 105 petugas kloter. "Total jamaah dan petugas yang sudah masuk 8.495 orang," pungkas Nurul. (Rmn/Nda)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya