Liputan6.com, Jakarta Tren menghindari daging sebagai makanan sehari-hari membuat Debbie Dixon menderita. Rambutnya rontok, kuku mengelupas hingga mengalami kekurangan kronis.
Wanita 25 tahun itu juga pernah mengatakan dirinya pernah tidak sanggup menaiki tangga. "Sangat lelah, dan semuanya begitu kabur dan saya tidak bisa berkonsentrasi," katanya, dilansir Dailymail, Senin (24/8/2015).
Advertisement
Menurut ahli gizi, Debbie menderita kekurangan zat besi karena diet ketat membatasi daging. Masalahnya, nutrisinya tidak diimbangi dengan zat besi lain.
Di Inggris, saat ini memang sedang tren diet tanpa daging. Data pemerintah kesehatan mencatat, ada 4 juta vegetarian tidak makan daging. Pekan lalu, kampanye tanpa daging juga dipopulerkan Paul dan Stella McCartney karena kandungan lemak jenuh yang tinggi pada daging merah.
"Daging adalah nutrisi penting untuk kesehatan perempuan, khususnya di usia pertengahan. Dan terbukti, mereka yang menjalankan diet daging ini memiliki kadar zat besi rendah dan mungkin mengalami kelelahan, hilangnya fungsi kognitif dan sesak napas," kata ahli diet Dr Carrie Ruxton.
Seperti vegetarian, kata Ruxton, akan kesulitan mendapatkan itamin B12, yang kita butuhkan untuk melepaskan energi, seng untuk kekebalan, vitamin D untuk menjaga suasana hati dan asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan otak hingga jantung.
Ahli diet lain, Laura Clark mengatakan protein pada daging juga sangat penting bagi perempuan. "Rata-rata wanita membutuhkan 45g sehari. Dan protein ini bisa didapatkan dari 100g dada ayam dan satu telur, atau 200g almond.
Jika Anda sedang hamil atau menyusui, kebutuhan protein juga naik menjadi sekitar 51 gram. Dan wanita di atas 50 tahun, kebutuhan protein 46,5 g untuk mengatasi hilangnya massa otot, yang disebut sarcopenia. "Ini akan membantu melindungi wanita yang lebih tua terhadap jatuh dan patah tulang," kata Dr Ruxton.
"Kami sarankan untuk tetap mengonsumsi 70g daging merah per hari. Yang perlu diperhatikan adalah konsumsi daging olahan," pungkasnya.