Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perbuhungan Laut terus berupaya mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan (dwelling time) sesuai dengan bagiannya.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby Mamahit menjelaskan, lamanya proses bongkar muat tidak terlepas dari banyaknya kapal-kapal yang ingin masuk ke pelabuhan barang terbesar di Indonesia.
Banyaknya kapal yang mengantre tersebut dijelaskan Bobby tidak bisa diimbangi dengan fasilitas infrastrutktur untuk mendukung pelabuhan seperti jalan raya. Menyoroti pembangunan jalan tersebut, Bobby menyayangkan pembangunan jalan tol menuju dan keluar pelabuhan tak kunjung usai.
"Priok di dalam pelabuhan lancar, tapi jalan di luar pelabuhan ngak tertata baik. Pelabuhan akan stuk (macet). Sekarang ini masih terjadi, karena pembangunan akses jalan di luar pelabuhan belum selesai," ujar Bobby di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Menurutnya, suskesnya penurunan angka dwelling time di pelabuhan tidak hanya pekerjaan oleh satu pihak. Untuk itu dirinya berharap semua instansi yang berkaitan dengan pelabuhan untuk saling mendukung, termasuk percepatan pembangunan infrastrukturnya.
Dijelaskan Bobby, dari pemantauan udara yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan setidaknya setiap hari ada 300 kapal yang antre di tengah laut hanya untuk masuk ke terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Angkutan laut kalau tidak tertata baik, kapal tidak ada yang datang, pelabuhan itu tidak jalan, kalau pelabuhan tidak jalan maka logistik tidak lacar," jelasnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok dipastikan mundur dalam penyelesaiannya. Hal itu dikarenakan konstruksi 70 tiang penyangga jalan tol yang sudah dibangun di seksi E2 wilayah Cilincing dianggap tidak sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
Jalan tol yang ditargetkan mampu beroperasi pada akhir 2015 ini akhirnya mundur dengan perkiraan beroperasi pada tahun 2017. Kajima Corporation dan PT Waskita Karya (Persero) saat ini telah bertanggung jawab dengan melakukan pembongkaran dan dilakukan pembangunan ulang. (Yas/Gdn)
Kemenhub Ingin Pembangunan Tol Tanjung Priok Cepat Rampung
Dari pemantauan udara yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan setidaknya setiap hari ada 300 kapal yang antre di tengah laut.
diperbarui 24 Agu 2015, 16:01 WIBTumpukan peti kemas di pelabuhan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (5/8/2015). BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 4,67 persen pada kuartal II 2015, turun dari 4,71 persen pada kuartal pertama 2015. (REUTERS/Beawiharta)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Hidup Tenang dan Bahagia dengan Sikap Rendah Hati
Dharma Pongrekun: Banjir Tak Perlu Dianggap Musibah, tapi Rezeki dari Tuhan
Kemkomdigi Bangun Pusat Informasi dan Pulihkan Jaringan Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Cawagub Kun Wardana Sebut Sampah Bisa Jadi Penghasilan Bagi Warga Jakarta
Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024: Tiga Cagub-Cawagub Beradu Gagasan Lingkungan Perkotaan dan Ruang Hidup
Aktivis Okky Madasari Ajak Kaum Wanita Melek Politik di Momentum Pilkada 2024
Kisi-Kisi Soal SKB CPNS Kemenkeu 2024
Dinda Anwar, Selebgram Medan yang Kini Terjun ke Dunia Boxing Influencer
6 Potret Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Bantu Warga Suriah, Sorot Rasa Aman yang Langka
Rano Karno: Retribusi Sampah Tak Perlu Diterapkan Jika Pengelolaannya Sudah Baik
Dharma Pongrekun Kenalkan Lagi Konsep Pipi Monyet, Sebut Banjir Bukan Musibah
Mengenali 5 Tanda Kecerdasan Tinggi pada Balita