Dari Lapangan Hijau ke Balik Kemudi Angkutan Umum

Kisah Along yang butuh tambahan pemasukan dengan menjadi supir taksi.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 24 Agu 2015, 14:24 WIB
Noh Alam Shah (TENGKU BAHAR / AFP)

Liputan6.com, Singapura - Nasib para pahlawan lapangan hijau seringkali tak seindah ketika mereka masih berjaya. Banyak yang menyedihkan, tak sedikit yang berakhir dengan cerita-cerita miris.

Bagi para pencinta Timnas Singapura, nama Noh Alam Shah adalah pahlawan. Keganasan striker yang akrab disapa Along ini sudah terkenal seantero Asia Tenggara.

Saat masih dalam performa terbaiknya, Along dikenal sosok yang ngotot di lapangan, tak mau kalah, dan agresif. Along juga sukses membawa Timnas Singapura dua kali menjuarai ajang Piala AFF yakni tahun 2004 dan 2007.

Di level klub, legenda Timnas Singapura ini ikut membawa Arema Malang menjuarai Indonesia Super League 2009-2010. Sebelumnya, dia juga berhasil membawa Tampines Rovers mengangkat dua gelar Singapura League dan dua trofi Singapura Cup.


Legenda yang Dilupakan

Legenda Sepak Bola Singapura, Noh Alam Shah jadi supir taksi (Vulcan Post)

Namun, sederet cerita manis itu kini mungkin terlupakan. Seperti dilansir Vulcan Post, seorang pemuda mengunggah foto Along sebagai supir taksi. Pemuda itu memesan layanan GrabTaxi, sebuah jasa transportasi yang menggunakan mobil pribadi sang driver.  

Foto yang diunggah oleh pemuda di laman SGag pun langsung menjadi perbincangan banyak orang. Mereka menganggap Along pantas diperlakukan dengan lebih baik, karena dia pernah membawa sepak bola Singapura Berjaya di Asia Tenggara.

Along saat ini masih bermain di kompetisi Singapore League bersama Tampines Rovers. Gaji Along sebagai pesepakbola diketahui berada di kisaran 5 ribu-12 ribu dolar Singapura, dan jumlah itu dianggap terlalu kecil.

Pria yang kini telah berusia 34 tahun ini boleh jadi salah satu striker tersubur di Asia Tenggara, mengingat dia telah mencetak 17 gol selama keikutsertaan di Piala AFF. Sementara selama memperkuat Timnas Singapura, Along sudah menjaringkang 35 gol dari 84 caps.


Biaya Hidup Tinggi di Singapura

Pose striker Arema Indonesia asal Singapura Noh Alam Shah atau yang biasa disapa Along.

Terlebih, Singapura dikenal merupakan salah satu negara dengan biaya hidup yang tinggi. Untuk alasan ini pula Along diyakini memilih mencari tambahan pemasukan dengan menjadi supir GrabTaxi, mengingat gajinya sebagi pemain dianggap kurang.

Sebelum Along, pesepakbola Indonesia, Sonny Kurniawan lebih dulu memilih berkarier sebagai supir taksi . Sonny, yang pernah membela Persija Jakarta dan Persib Bandung ini terpaksa gantung sepatu, karena ketidakpastian gaji yang diterimanya sebagai pemain sepak bola. (Win/Rco)

Baca juga:

Agen Angkat Bicara Soal Isu Neymar ke Manchester United

Pedro ke Chelsea, Klub Ini Selamat dari Kebangkrutan

Milan Pakai Trik "Gratisan" Demi Pulangkan Balotelli

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya