Menteri Puan: Usai JK-Rizal 'Damai', Kabinet Sepakat Kompak

Menurut Puan, menteri-menteri Kabinet Kerja sudah menyepakati untuk terus solid dan kompak.

oleh Oscar Ferri diperbarui 24 Agu 2015, 13:30 WIB
Menko Puan Maharani memimpin upacara Pencanangan Gerakan Nasional Revolusi Mental. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Perbedaan pendapat antara Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Menteri Koordinator Bidang‎ Kemaritiman Rizal Ramli terjadi beberapa hari lalu. Perbedaan itu terkait proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW), yang mana Rizal menantang JK berdepat di depan publik.

‎Mengenai itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengaku hubungan JK dengan Rizal saat ini sudah tak ada masalah.

"Alhamdulillah sudah oke. Sepengetahuan saya baik-baik saja, walaupun saat itu sepertinya terjadi perbedaan alhamdulillah sekarang sudah baikkan," ujar ‎‎Puan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Menurut Puan, menteri-menteri Kabinet Kerja sudah menyepakati untuk terus solid dan kompak. Mereka juga menyetujui untuk tidak membuat pernyataan yang bisa memantik kegaduhan di masyarakat.

"Alhamdulillah setelah rapat kabinet yang terakhir sudah sepakat bahwa kita akan lebih kompak, solid. Tidak membuat pernyataan yang gaduh, bahkan menimbulkan spekulasi dan sensasional," kata ‎putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini.

‎Puan mengaku, seluruh "penggawa" Kabinet Kerja juga sepakat untuk membicarakan segala hal yang berkaitan dengan kerja dan kinerja secara internal. Para pembantu Presiden Joko Widodo itu juga setuju untuk tak membawa keluar permasalahan internal ke publik.‎

"Kami pun sudah sepakat segala hal yang berkaitan dengan kerja dan kinerja dalam kabinet akan dibicarakan di internal, bukan memberikan informasi atau kegaduhan di luar," kata Puan.

S‎ilang pendapat terjadi antara Wapres Jusuf Kalla (JK) dan Menko Kemaritiman Rizal Ramli ‎terkait megaproyek pembangkit listrik 35 ribu MW. Rizal mengkritik, bahwa proyek tersebut ambisius dan tidak realistis.

Ujungnya, mantan Menko Perekonomian itu justru menantang JK untuk berdebat di depan publik. Meski JK enggan mengiyakan tantangan Rizal tersebut. (Ali/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya