Liputan6.com, Manila - Filipina utara dilanda Topan Goni yang membawa hujan deras. Kondisi tersebut memicu tanah longsor dan banjir.
"10 orang tewas akibat Topan Goni," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Senin (24/8/2015). Beberapa lainnya tewas ketika rumah mereka tertimbun batu dan lumpur. Lainnya dilaporkan hilang di daerah banjir.
Advertisement
Sejauh ini, ribuan orang telah dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Sementara beberapa penerbangan domestik dibatalkan.
Topan Goni dilaporkan membawa angin dengan embusan hingga 195 km per jam (121mph). Namun, melemah saat bergerak ke utara lepas pantai timur Taiwan.
Fenomena alam ini merupakan topan kesembilan dari 20 fenomena serupa, yang diduga bakal melanda Filipina tahun ini.
Selama beberapa tahun terakhir, Filipina kerap dilanda badai dan topan. Yang paling ganas ialah Topan Haiyan pada November 2013, mengakibatkan lebih dari 7.300 orang meninggal dunia atau hilang.
Laman CBC.ca menyebut Topan Goni melanda Filipina utara pada Minggu 23 Agustus, setelah menelan korban jiwa 15 orang dan beberapa lainnya hilang -- termasuk selusin penambang di sebuah desa pegunungan yang tempat kerjanya tertimbun tanah longsor besar.
Di Jepang, Topan Goni merenggut 1 nyawa akibat gelombang tinggi. Menurut NHK, pria 66 tahun tenggelam setelah jatuh dari perahu nelayan di Prefektur Miyazaki di selatan Pulau Kyushu. (Tnt/Yus)
Baca Juga
5 Pernyataan Erick Thohir, Minta Maaf Timnas Indonesia Kalah dari Jepang dan Harap Menang Lawan Arab Saudi
Jepang Berencana Pakai Trem Otonom Buatan China untuk Angkut Wisatawan ke Kaki Gunung Fuji
Turis Amerika Iseng Garuk Nama di Gerbang Kuil Jepang, Berujung Ditangkap Polisi dan Repotkan Kedutaan Besar