Liputan6.com, Jakarta - Komisi Disiplin PSSI menjadwalkan akan memanggil anggota Komite Eksekutif PSSI, Djamal Aziz. Panggilan itu tak lain sebagai tindak lanjut atas keterangan yang diterima Komdis dari mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, Senin (24/8/2015).
Gunawan telah memberi keterangan kepada Komdis, terkait adanya pengaturan skor atau match fixing pada kompetisi Divisi Utama 2013. Di sebuah stasiun televisi swasta, Gunawan mengklaim tahu adanya tindakan match fixing dan berusaha menghubungi Djamal Aziz.
"Dari keterangan Coach Gunawan, match fixing terjadi karena pada musim 2013 kompetisi tidak menerapkan sistem degradasi, sehingga tim-tim terbawah cenderung kemudian bermain-main. Pemanggilan Djamal Aziz karena beberapa kali Coach Gunawan melaporkan lewat telepon," ujar Ketua Komdis, Ahmad Yulianto, kepada wartawan di kantor PSSI, Senin (24/8/2015).
Gunawan belakang dinilai menjadi whistle blower untuk mengusut praktek pengaturan skor dan mafia sepak bola di Indonesia. Komdis pun memanggil Gunawan berdasarkan ceritanya di media.
Sebelum bertemu dengan Komdis, Gunawan terlebih dahulu datang ke kantor Kemenpora untuk menyatakan harapannya agar masalah match fixing diselesaikan. Padahal, kala itu Gunawan sudah dipanggil lebih dulu untuk memberikan keterangan di Komdis PSSI.
"Yang saya menjelaskan sama dengan yang saya sampaikan di media massa. Tujuan saya ke pemerintah itu agar bisa dibuka semua dan kompetisi sehat kembali," tutur Gunawan. (Win/Rco)
Baca juga:
Advertisement
Aksi Sepupu Messi Ternyata Tidak Kalah Memukau