Liputan6.com, Madinah - Jarum jam menunjukkan pukul 03.00 waktu Arab Saudi, seorang kakek berkaos oblong putih dan bercelana pangsi hitam dengan ujung celana sebelah kanan digulung, duduk termenung di sofa Kantor Misi Haji Daerah Kerja Madinah.
Sukino, begitu nama kakek 64 tahun itu, tersesat. Ditemui Liputan6.com, jemaah calon haji asal Sungai Sikambing, Medan, Sumatera Utara, itu menatap kosong dan sesekali tersenyum tipis.
Kakek 4 anak dan 12 cucu itu terlihat lusuh dan kelelahan. Telapak kakinya kotor karena tidak mengenakan alas kaki. "Saya lupa di mana sandal saya," ujar Sukino lirih.
Sukino mengaku bingung jalan pulang dan tidak memiliki uang cukup. "Saya lupa nama hotelnya dan uang saya cuma Rp 800," kata dia sambil memukul-mukul kantung celananya yang berisi uang logam rupiah.
Sambil bercerita, satu kakinya ditekuk ke atas sofa. "Saya tadi sudah salat di masjid. Masjidnya besar," ucap Sukino. Namun dia mengaku lupa sekarang ada di mana. Bahkan, kadang dia mengaku saat ini masih di Sumatera.
Diduga kuat si kakek mengalami gangguan kesadaran akibat dehidrasi. Saat ditanya kapan sampai di Madinah, dia mengatakan tidak ingat. "Aku ora kelingan (saya tidak ingat)," jawab dia. Begitupun saat ditanya soal keluarga, dia mengatakan belum memberi kabar.
"Saya sendirian datang ke sini. Sehari-hari saya tukang tepa atau berjualan gedek (anyaman dari bilah bambu untuk dinding rumah)," ujar Sukino dalam bahasa Jawa, sambil meneguk teh.
Sukino mengatakan, berhasil menunaikan ibadah haji setelah lama menabung dengan menyisihkan hasil berjualan gedek. "Istri saya berangkat tahun 2010, kemudian saya ndaftar. Naik hajinya gantian," ungkap pria yang mengaku asal Wonogiri dan kemudian pindah ke Medan sejak 1956.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah, Syarif Rahman, menjelaskan bahwa Sukino kekurangan cairan di tubuh. Akibatnya, dia tidak bisa fokus dan agak sedikit lupa ingatan saat berbicara.
"Bapak ini dehidrasinya sudah lumayan tinggi, tapi belum dimensia. Tadi diantarkan penduduk lokal sini, orang Arab. Kalau tadi bapak ini jalan dari mana saya tidak tahu," ujar Syarif sambil meminta Sukino minum air putih sebanyak-banyaknya, Ahad malam 23 Agustus 2015.
"Jangan minum kopi, tapi air putih ya pak. Pokoknya harus sering minum. Insyaallah badan segar lagi," pesan Syarif.
Dia menjelaskan, kasus nyasar atau tersesat banyak menimpa jemaah calon haji Indonesia. "Tadi sebelum ini ada 2 jemaah asal Lombok yang tersesat di belakang kantor Daker. Kemudian ada orang Arab ke kantor dan ngasih tahu kalau ada orang Indonesia yang tersesat," jelas Syarif.
Syarif mengungkapkan, penduduk lokal Madinah sering membantu jemaah haji asal Indonesia yang terkenal ramah dan tidak macam-macam. (Sun/Mut)
Advertisement