Liputan6.com, Jakarta - Tidak kurang dari 500 narapidana se-Jawa dan Lampung mengikuti kegiatan kepramukaan dan perkemahan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Seluruh napi peserta berasal dari lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), dan lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (25/8/2015) petang, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrowi menjadi inspektur upacara pada pembukaan kegiatan ini.
Advertisement
Kepala Subdit Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) M Akbar Hadi Prabowo mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung mulai hari ini sampai Kamis 27 Agustus 2015. Kegiatan Perkemahan Pemasyarakatan ini juga menjadi kegiatan bagi napi di luar tembok lapas, rutan, dan LPKA.
"Kegiatan Pramuka di luar tembok penjara ini adalah bagian proses asimilasi untuk memulihkan rasa percaya diri para warga binaan. Sehingga diharapkan mereka siap kembali dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Akbar di lokasi kegiatan.
Menurut dia, kegiatan perkemahan napi ini juga dimaksudkan untuk memupuk rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara serta menghidupkan semangat gotong-royong yang menjadi ciri khas Indonesia. Warga binaan nantinya diharapkan mampu menjadi mandiri dan percaya diri ketika kembali ke masyarakat.
Akbar menambahkan, selama 3 hari ini seluruh peserta akan mengikuti berbagai kegiatan outbond dan berbagai perlombaan seperti lomba ketangkasan, lomba keterampilan, pemutaran film, ceramah kepramukaan, dan kegiatan petualangan.
Kegiatan perkemahan tersebut seperti pada umumnya akan ditutup dengan api unggun dan pentas seni. Dalam acara ini juga akan dipamerkan berbagai karya menarik dan unik hasil tangan terampil para warga binaan dari seluruh peserta perkemahan.
"Selain itu kegiatan perkemahan ini juga dimeriahkan marching band dari Akademi Ilmu Pemasyarakatan," ucap Akbar.
Peserta Perkemahan Pemasyarakatan 2015 ini terdiri dari 26 Gugus Depan (Gudep) yang telah terbentuk di setiap lapas, rutan, dan LPKA. Untuk setiap Gudep diikuti sebanyak 20 orang dengan komposisi 16 orang warga binaan, 2 orang pembina, dan 2 orang petugas pengamanan.
"Jadi kegiatan ini menjadi bagian dari program kita untuk memasyarakatkan warga binaan," pungkas Akbar. (Ali/Ado)