Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia menguat didorong oleh kenaikan saham-saham di bursa Jepang setelah terjun ke level terendah sejak 2011 dalam dua hari terakhir. Sentimen yang mendorong penguatan bursa Asia adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral China mengenai pemangkasan suku bunga dan penurunan dana cadangan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (26/8/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,7 persen menjadi 125,75 pada pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang. Penguatan untuk pertama kalinya setelah mengalami tekanan dalam beberapa hari sebelumnya.
Indeks Topix Jepang menguat 1,5 persen, untuk Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 persen. Namun indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,7 persen dan Indeks Kospi Korea Selatan Melemah 0,2 persen.
Penguatan Bursa Asia karena Bank Sentral China menurunkan suku bunga acuan untuk simpanan. Penurunan ini kelima kalinya sejak November tahun lalu. Dengan penurunan ini, suku bunga untuk simpanan berada di level 4,6 persen.
Selain itu, Bank Sentral China juga mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan dana pencadangan yang harus disiapkan oleh bank. Setelah penurunan tersebut, pencadangan yang harus disiapkan sebesar 18 persen. Namun, aturan dana pencadangan ini hanya diberlakukan untuk beberapa bank besar saja.
"China terus menjadi kunci pergerakan bursa," jelas pendiri Sri-Kumar Global Strategies Inc, Komal Sri-Kumar. Sebelumnya, pihak yang berwenang tidak melakukan intervensi terhadap penurunan bursa yang terjadi. Namun dengan kebijakan yang keluar pada Selasa, 25 Agustus 2015 kemarin, pasar memberikan respon yang cukup positif.
Komal Sri-Kumar melanjutkan, kemungkinan besar kebijakan tersebut tidak berpengaruh secara jangka panjang di bursa saham. Pasar akan melihat sentimen-sentimen lainnya ke depannya.
Pada perdagangan sebelumnya, bursa Asia yang direpresentasikan dalam indeks saham MSCI Asia Pasifik turun dan menuju level terendah sejak November 2012. Indeks saham Topix Jepang juga melemah lebih dari 3 persen. Diikuti oleh indeks saham Nikkei Jepang yang susut 3,8 persen.
Ketakutan investor terhadap perlambatan ekonomi China masih menghantui pasar saham. "Tidak ada yang menikmati dengan kondisi pasar saham sekarang. Kini tidak ada banyak yang dapat dilakukan," ujar James Lee, Direktur First NZ Capital. (Gdn/Ndw)
Kebijakan Bank Sentral China Dongkrak Bursa Asia
Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,7 persen menjadi 125,75 pada pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.
diperbarui 26 Agu 2015, 08:35 WIB(Foto: Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Erick Thohir Pasang Badan Usai Timnas Indonesia dari Jepang: 'Saya Minta Maaf dan Bertanggung Jawab
Buya Yahya Ingatkan Bahaya 'Serangan Fajar' jelang Pilkada
Efek Pemain Jepang Berlarian, Momen Sakral Timnas Indonesia Nyanyikan Lagu Kebangsaan Sampai Tertunda: Jay Idzes Turun Tangan!
Satgas Cakra PDIP Sulut Siap Kawal Pilkada Serentak 2024, Tak Gentar Intimidasi
VIDEO: Skincare Abal-Abal! Tren Kecantikan atau Penipuan? Waspada Bahaya di Balik Produk Murah
Timnas Indonesia Telan Kekalahan dari Jepang 0-4, Akun Sepak Bola Malaysia Sindir: Easy Match!
VIDEO: Wali Murid Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong Resmi Ditahan! Pelaku Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Hasil MotoGP Solidaritas 2024: Francesco Bagnaia Terdepan di Latihan Resmi, Jorge Martin Peringkat 5
Cara Mengatasi Outdoor AC Berisik: Panduan Lengkap untuk Ketenangan Rumah Anda
Top 3 Berita Hari Ini: Beda Alasan Momo Geisha dan Nikita Willy Soal Pakai Jasa Chef Pribadi
Resmi Diumumkan, Segini Harga Jetour Dashing dan X70 Plus
Arti Mimpi Dikasih Uang Kertas Menurut Primbon Jawa, Benarkah Pertanda Baik?