Kebutuhan Gas RI Naik 15%

"90 persen lebih digunakan untuk pembangkit listrik. Sedangkan sisanya untuk industri pupuk dan lain-lainnya," tutur Sekjen IGS, Daniel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Agu 2015, 11:51 WIB
Pertagas, SKG Tegalgede.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu ditargetkan di atas 5 persen setiap tahunnya membutuhkan dukungan energi yang tinggi. Salah satu energi yang didorong oleh pemerintah adalah gas yang diharapkan bisa memasok energi bagi industri.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Gas Indonesia atau Indonesian Gas Society (IGS), Daniel Syahputra Purba mengatakan, pemanfaatan gas sampai 2019 diperkirakan mencapai 11 ribu MMSCFD atau meningkat 15 persen dari kebutuhan yang ada saat ini.

"Pemanfaatan gas bumi akan meningkat jadi 11 ribu MMSCFD pada 2019, itu meningkat 15 persen dari konsumsi saat ini," kata Daniel, dalam forum IGS, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Daniel melanjutkan, Saat ini pemanfaatan gas tersebut mayoritas digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Hal yang sama juga terjadi hingga 2019 nanti. Kebutuhan pembangkit listrik yang paling besar dan kemudian kebutuhan untuk bahan bakar dan bahan baku industri.

"90 persen lebih digunakan untuk pembangkit listrik. Sedangkan sisanya untuk industri pupuk dan lain-lainnya," tuturnya.

Namun untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut, Daniel melanjutkan, membutuhkan usaha yang keras. Pasalnya, banyak tantangan yang harus dilalui oleh pemerintah ataupun perusahaan pengembang gas. Pasalnya, saat ini infrastruktur gas di Indonesia belum banyak.

Untuk memecahkan masalah tersebut, harus ada peran serta dari pemangku kepentingan.

"Tantangan kita akan menghadapi tingkat kebijakan maupun eksekusi dilapangan cari solusi bersama, permasalahan mata rantai industri gas bumi disampaikan ke stakeholder agar bia diambil keputusan," pungkasnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya