Tips Menjadi Jomblo Ala Para Pahlawan

Menjadi jomblo bukanlah perkara menyedihkan, tengok saja para pahlawan yang selalu harum namanya ini

oleh Rina Nurjanah diperbarui 26 Agu 2015, 15:04 WIB
Menjadi jomblo bukanlah perkara menyedihkan, tengok saja para pahlawan yang selalu harum namanya ini

Citizen6, Jakarta Kini menjadi jomblo seolah menjadi hal yang menyedihkan dan selalu menjadi bahan ejekan terutama kala malam minggu menjelang. Meme-meme tentang suka duka atau hanya duka cita para jomblo bertebaran di berbagai situs media sosial. Kata yang sebenarnya tidak ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia ampuh sebagai lelucon yang banyak disukai anak muda.

Namun menjadi jomblo bukanlah hal yang nista. Tengok saja tokoh-tokoh seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie dan W.R Supratman yang menjomblo hingga akhir hayatnya. Begini tips menikmati jomblo ala mereka :

1. Berkarya

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para jomblo tanpa harus merasa terkekang atau minta izin sang pacar. Kamu bisa menulis seperti Tan Malaka dan So Hok Gie atau membuat sebuah lagu kebangsaan ala W.R Supratman. Hal terpenting adalah jangan sia-siakan masa jomblo dengan galau di media sosial.

2. Berpetualang

Ini salah satu kemerdekaan yang dimiliki para jomblo, berpetualang kemanapun kamu mau. Jika dulu Tan Malaka melanglangbuana ke seluruh negeri setelah diasingkan, kamu pun bisa berkeliling dunia jika merasa terasing sebagai jomblo. Setidaknya tengok Gie yang rajin sekali naik turun gunung. Selain hal tersebut menyenangkan juga membuka kesempatan lebar untukmu memperoleh jodoh. 

3. Berbakti pada Bangsa & Negara

Tidak salah jika muncul kredo "Kata Adalah Senjata". Berdasarkan tiga tokoh yang menjadi contoh high quality jomblo, mereka berusaha mengubah dunia dengan kata-kata yang mereka tuliskan dan mereka sebarkan. Tan Malaka membangun kesadaran banyak orang tentang kemerdekaan bahkan lebih dulu mencetuskan bentuk negara republik untuk Indonesia pada tahun 1925 lewat tulisannya, jauh sebelum Bung Hatta dan Bung Karno. Soe Hok Gie tentu kita kenal sebagai seorang aktivis yang yang vokal melawan kediktatoran dengan buku-bukunya yang menjadi salah satu panduan para aktivis. W.R Supratman, siapa tidak kenal pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya yang setiap senin dinyanyikan saat upacara bendera. Mereka berusaha, dengan kata-kata dan segenap upaya pemikiran mereka untuk berbakti pada bangsa.


Jadi, jika kamu jomblo itu bukanlah perkara besar. Bukankah lebih baik menjadi jomblo bermartabat daripada menjadi koruptor beristri banyak. Meski dalam hati terdalam kita mengakui bahwa jodoh adalah hak semua jomblo. (rn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya