Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan kenaikan volume elpiji bersubsidi 3 Kilogram (Kg) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 ke Komisi VII DPR.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan volume elpiji yang dibungkus dengan tabung berkelir hijau tersebut diusulkan 6,17 juta Metrik ton (Mt) dalam RAPBN 2016. Volume itu naik dari jumlah dalam APBN 2015 sekitar 5,76 juta Mt.
Advertisement
"Volume epiji 3 Kg tahun 2016 berjumlah 6,17 juta metrik ton," kata Sudirman dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Kenaikan volume elpiji disebabkan oleh penambahan paket perdana konversi minyak tanah ke elpiji sekitar 1,128 juta paket dengan asumsi pemakaian tiga tabung per bulan pada 2015.
Pertimbangan lain volume elpiji subsidi tersebut diusulkan meningkat adalah pertumbuhan usaha mikro 2,3 persen, pertumbuhan penduduk 1,49 persen, paket konversi untuk bahan bakar kapal nelayan sebanyak 38 ribu paket dan pengendalian subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran.
"Pada waktu lalu dijelaskan alasan asumsi mengapa muncul dengan angka demikian," tutur Sudirman.
Kenaikan volume elpiji tersebut akan diimbangi dengan sistem monitoring elpiji bersubsidi 3 Kg, royanisasi pendistribusian elpiji dan peningkatan pengawasan pendistribusian elpiji 3 Kg melalui pengawasan dan penyaluran di sub penyalur. (Pew/Ahm)